Quraish Shihab Ingatkan Penyebar Hoaks Serupa Perilaku Iblis

Prof Dr Quraish Shihab, ulama ahli ilmu tafsir Alquran.
Sumber :
  • Facebook.com/mqshihab

VIVA.co.id - Prof Dr Quraish Shihab, ulama ahli ilmu tafsir Alquran, mencermati fenomena marak penyebaran hoaks, atau informasi bohong di masyarakat akhir-akhir ini. Dia mencemaskan perilaku itu sudah mencapai tahap hampir memecah-belah bangsa Indonesia.

Sosialisasi Majelis Hukama Muslimin dan Bedah Buku Tafsir Bayani: Mengungkap Paradigma Bahasa dalam Kosakata Al-Qur'an

Quraish menjelaskan dalam khotbah Idul Fitrinya di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu pagi, 25 Juni 2017, bahwa penyebaran hoaks, apalagi yang sudah cenderung fitnah, sesungguhnya perilaku iblis. Adam dan Hawa adalah manusia korban pertama hoaks yang disebarkan iblis dan pengikutnya.

Saat Adam dan Hawa berada di surga, kata Quraish, mengutip firman Allah dalam Alquran, menghadapi tipu daya iblis dan mengalami kepahitan akibat termakan kabar hoaks.

Banyak Tokoh di Dunia Ingin Belajar Toleransi di Indonesia

Dia mula-mula menjelaskan kata iblis yang berasal dari diabolos, bahasa Yunani kuno, yang berarti "sosok yang memfitnah, yang memecah belah”. Iblis memfitnah, memecah belah, dan menanamkan prasangka buruk.

“Iblis memfitnah Tuhan dengan berkata bahwa Allah tidak melarang Adam dan pasangannya mencicipi buah terlarang, kecuali karena Allah enggan keduanya menjadi malaikat, atau hidup kekal,” kata Quraish menyitir Alquran Surat Al-’Araf ayat 20.

Dialog MHM, Quraish Shihab Luruskan Kesalahpahaman dalam Memahami Toleransi

Alquran, ujar cendekiawan yang juga Direktur Pusat Studi Alquran itu, melukiskan bahwa memercayai ujaran iblis mengakibatkan tanggalnya pakaian Adam dan Hawa, sehingga mereka terusir dari surga.

Pakaian ibarat hiasan, sekaligus menandai identitas dan melindungi manusia dari sengatan panas dan dingin sambil menutupi bagian yang enggan diperlihatkan. Adam dan Hawa diusir dari surga tanpa pakaian itu.

Quraish mengingatkan, esensi berpuasa Ramadan ibarat proses menenun pakaian takwa dengan nilai-nilai luhur. Maka sudah sepatutnya, setiap Muslim yang berpuasa selama sebulan penuh, menghindari menyebarkan hoaks, apalagi fitnah, karena jelas akan merusak kedamaian dan memecah-belah bangsa.

“Dengan ber-Idul Fitri, kita hendaknya sadar tentang peranan Iblis dan pengikut-pengikutnya dalam menyebarluaskan fitnah dan hoaks serta menanamkan perilaku buruk, serta untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan,” kata mantan Menteri Agama itu. (asp)


Baca:

- Makna Mendalam Idul Fitri dan Nasionalisme Menurut Quraish Shihab
- Quraish Shihab Uraikan Hakikat Unisentris Takbir Idul Fitri

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya