Jemaah Naqsabandiyah Minta Semua Pihak Hargai Perbedaan
VIVA.co.id – Setelah menjalani puasa selama dan melakukan perhitungan metode hisab, yakni hisab munjid, jemaah Tarekat Naqsabandiyah yang berbasis di Sumatera Barat, menggelar takbiran pada Jumat malam, 23 Juni 2017, sebagai rangkaian penutupan bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah.
Dengan demikian, jemaah Tarekat Naqsabandiyah lebaran lebih awal dari keputusuan Pemerintah. Mereka menetapkan 1 Syawal 1438 Hijriah pada Sabtu, 24 Juni 2017.
Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Kota Padang, Mursyid Syafri Malin Mudo mengatakan, Jumat merupakan hari terakhir jemaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan ibadah puasa. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hari ini genap 30 hari jemaah melaksanakan ibadah puasa.Â
"Puasa kami cukup 30 hari. Perhitungan kami setiap tahun memang seperti itu dan tidak pernah berubah. Malam ini (Jumat) kami melangsungkan takbiran di Masjid Baitul Makmur, Kota Padang," kata Mursyid Syafri Malin Mudo, Jumat malam, 23 Juni 2017.
Untuk pelaksanaan Salat Ied, kata Safri, akan dilangsungkan pada hari Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB di Masjid Baitul Makmur dan Surau Baru.
Selain itu, Mursyid Syafri Malin Mudo yang juga merupakan guru besar Tarekat Naqsabandiyah tersebut mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menghargai perbedaan dan tidak menjadikan persoalan dalam hal memulai dan mengakhiri puasa.
Pantauan VIVA.co.id, usai melaksanakan ibadah Salat Magrib, puluhan jemaah Tarekat Naqsabandiyah khusyuk mengikuti jalannya takbiran di Masjid Baitul Makmur. Walau takbiran dilaksanakan dengan sederhana, namun tetap berlangsung khidmat.
Bahkan sejumlah jemaah lain yang tak sempat melaksanakan ibadah Salat Magrib di Masjid Baitul Makmur, terus berdatangan untuk mengikuti berlangsungnya takbiran menyambut hari kemenangan. (ase)