38 Titik Lintasan Kereta di Surabaya-Ngawi Potensi Kemacetan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Sebanyak 38 titik perlintasan rel kereta api yang melintang di sepanjang jalan arteri dari Surabaya hingga Ngawi, Jawa Timur, berpotensi menimbulkan kemacetan saat mudik dan balik Lebaran.
Titik perlintasan kereta api yang paling rawan macet ialah di Simpang Tiga Mengkreng di perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri. Rel kereta di titik ini melintang tepat di tengah persimpangan. Titik perlintasan kereta lainnya yang rawan kemacetan ialah di jalan kawasan Saradan, Madiun.
Di Mengkreng, pertemuan tiga arus lalu lintas menyebabkan kendaraan menumpuk, karena harus bergantian, menunggu lampu traffic light hijau. Sementara itu, sisi dari atau menuju arah Nganjuk terdapat jembatan sempit yang memaksa kendaraan roda empat berjalan pelan.
"Biasanya, ketika kereta api mau lewat, palang pintu ditutup sampai dibuka durasinya tujuh menit," kata Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi, Ibnu Isticha.
Untuk mengurangi kemacetan saat arus mudik atau balik berlangsung, Ditlantas Polda Jatim meminta PT Kereta Api agar memangkas waktu tutup-buka palang pintu ketika kereta api mau melintasi jalur mudik. "Saya meminta agar dipercepat jadi lima menit," ujar Ibnu.
Jika itu diberlakukan, tutur Ibnu, keterhambatan waktu arus mudik-balik Lebaran Surabaya-Ngawi bisa dikurangi menjadi 4,5 jam sehari-semalam. Tentu saja, pengaturan mempercepat durasi waktu itu tetap mempertimbangkan keamanan dan potensi kecelakaan.
Selanjutnya, tol baru yang sudah difungsikan dari Surabaya hingga Kertosono diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan tidak separah musim mudik-balik Lebaran tahun lalu. "Karena fungsional, tol baru ini sifatnya jalur alternatif atau darurat. Ada empat jalur alternatif semuanya, dan tol baru alternatif ketiga," kata Ibnu.