Masih Banyak Pemudik Pakai Motor, Ini Buktinya
- ANTARA/Asep Fathulrahman
VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan menargetkan penurunan volume kendaraan roda dua untuk mudik pada tahun ini, karena dinilai membahayakan keselamatan. Moda kereta api pun menjadi alternarif utama sebagai opsi untuk mengangkut penumpang serta motor ke daerah tujuan mudik.
Kendati demikian, mulai dari 15 Juni hingga data terakhir yang diperoleh pada hari ini, Selasa 20 Juni 2017, pukul 19.00 WIB, rata-rata angkutan roda dua justru meningkat. Ada tujuh titik pemantauan, yaitu Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug, dan Cileunyi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono menjabarkan, secara kumulatif pada H-10 dari ketujuh titik tersebut diperoleh perbandingan angka sepeda motor yang keluar pada 2016 meningkat 18 persen, yaitu dari 87.073 menjadi 103.141 pada tahun ini. Sedangkan yang masuk, meningkat 35 persen menjadi 103.613, dari sebelumnya 76.956.
Kemudian pada H-9 secara kumulatif, sepeda motor yang keluar naik lima persen menjadi 95.782, dari sebelumnya 100.296. Kemudian sepeda motor yang masuk, naik 23 persen menjadi 104.158.
Pada H-8 secara kumulatif terjadi kenaikan 10 persen untuk arus keluar ketujuh wilayah tersebut menjadi 111.231, dari sebelumnya 101.082. Sedangkan arus masuk, naik 24 persen menjadi 106.720, dari sebelumnya 86.063.
Lalu H-7, meningkat delapan persen menjadi 121.530 untuk arus keluar, dari sebelumnya 112.336. Sedangkan yang arus masuk, meningkat 34 persen menjadi 109.261, dari sebelumnya 81.578.
Mulai pada periode H-6 terjadi penurunan pengguna kendaraan di arus keluar sebesar 11 persen menjadi 133.990 dari sebelumnya 150.977. Namun pada arus masuk masih mengalami peningkatan volume menjadi 111.335, dari sebelumnya 95.322.
Lalu pada H-5 saat ini, penurunan volume sepeda motor untuk arus keluar sebesar 50 persen menjadi 113.607, dari sebelumnya 225.251. Sementara pada arus masuk, tetap saja mengalami kenaikan volume dengan capaian tujuh persen atau sebesar 94.863, dari 88.795 di periode yang sama 2016.
"Kebijakan langsung Menhub (Budi Karya Sumadi) supaya masyarakat tidak mudik menggunakan motor. Karenanya angkutan motor gratis sangat dibutuhkan masyarakat. Jika H-4 masih ada motor, kita peringatkan, dan terus kita lakukan sosialisasi," ujarnya di Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa.