Menkes Jengkel gara-gara Pemudik Abaikan Keselamatan
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Farid Moeloek, menginspeksi para pemudik Lebaran Idul Fitri 2017 di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Selasa, 20 Juni 2017.
Menteri mengaku jengkel ketika melihat beberapa pemudik seolah mengabaikan keselamatan mereka. Misalnya, mengenderai satu sepeda motor dengan empat orang: sepasang suami-istri dan dua anak. Bahkan ada juga yang lima orang: sepasang suami-istri dan tiga anak.
Dia mengaku lebih miris lagi kala mengetahui bayi didekap ibunya di atas sepeda motor, sementara dua anak lainnya duduk di tengah dan di depan ayahnya.
Pola berkendara semacam itu, Menteri menegaskan, jelas tidak aman dan nyaman, apalagi perjalanan jauh. Anak-anak, terutama bayi, tidak hanya paling berisiko terluka jika terjadi kecelakaan, tetapi rentan sakit akibat perjalanan jauh dengan paparan cuaca buruk.
Menteri mengklaim, aparat pemerintah telah bekerja keras untuk menjamin keamanan dan keselamatan pemudik. Tetapi justru masyarakatlah yang tidak disiplin sehingga mengancam keselamatan sendiri.
"Kalau kami sudah bekerja keras. Kalau pemudik tak disiplin. Pemudik atau pengemudi, tolong cek dulu, dong, kesehatannya sebelum berjalan," ujarnya.
Ribuan Posko Kesehatan
Dalam kesempatan itu, Menteri menyatakan lembaganya telah membangun 3.826 posko kesehatan untuk mudik di seluruh Indonesia. Hampir setiap posko telah bekerjasama dengan rumah sakit setempat sehingga pasien bisa segera dirujuk ke rumah sakit yang memadai juga memerlukan perawatan medis lebih kompleks.
Di Pelabuhan Merak, Kemenkes membangun satu unit posko kesehatan yang dijaga petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Merak. Pelabuhan Merak termasuk lokasi strategis bagi pemudik karena lalu lintas padat dengan 58 kapal beroperasi setiap hari.
Menteri mewanti-wanti agar pemudik tidak mengabaikan keselamatan berkendara. Paling utama ialah memastikan tubuh sedang bugar atau sehat sebelum berpergian jauh. Begitu juga pastikan kendaraan dalam kondisi prima.
"Kita punya posko kesehatan yang dijaga oleh dokter, perawat, dan tenaga medis, lalu rumah sakit yang buka dua puluh empat jam," katanya.