Polisi Sebut SM Pengikut Abu Jandal Pernah Perang di Suriah
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Polisi menyebut seorang pria terduga teroris pria berinisial SM pernah mengikuti pelatihan militer dan bahkan ikut berperang di Suriah sebagai milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tengara itu muncul setelah polisi menemukan dokumen perjalanan SM pergi ke Suriah tahun 2013 dalam penggeledahan di rumahnya di Jalan Wijaya, Pagentan, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin, 19 Juni 2017.
Penggeledahan menyusul penangkapan SM oleh Densus 88 Antiteror pada Senin pagi. Aparat mencari barang bukti keterlibatan SM dengan jaringan teroris, terutama kelompok pimpinan Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al-Yemeni al-Indonesi, pentolan ISIS asal Indonesia.
"Informasi sementara yang kita ketahui, dia ikut perang ke Suriah bersama ISIS," kata Kepala Polres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung, di lokasi penggeledahan.
SM, kata Yade, berada di Suriah selama enam bulan, berangkat pada 2013. Sedangkan soal perannya dalam jaringan Abu Jandal di Suriah, Densus 88 masih mendalaminya. Satu hal yang pasti ialah SM pergi ke Suriah pada 2013 lalu kembali ke Indonesia pada 2014.
Ia ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Wijaya, Pagentan, Singosari, Kabupaten Malang. Ia tinggal bersama istri, adik ipar, dan anak-anaknya. Setelah kembali ke Indonesia, SM berjualan buku dan baju bersama istrinya.
"Sejak tahun 2009 dia sudah tinggal di Malang tapi di KTP kelahiran Jember, 09 Juli 1982. Keseharian selama pulang ke Indonesia, dia bantu istrinya jual pakaian di rumah dan jualan buku," ujar Yade.
SM adalah satu di antara dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Jawa Timur pada Senin. Seorang lainnya diketahui berinisial ATM, yang diringkus di Tanah Merah II, Kenjeran, Surabaya, pada Senin siang. Polisi menduga mereka sama-sama bagian sel aktif Abu Jandal di Indonesia.