AJI Jakarta: Aniaya Wartawan Antara, Oknum Brimob Arogan
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan
VIVA.co.id – Aliansi Jurnalis Independen, atau AJI Jakarta mengecam aksi penganiayaan yang dilakukan oknum Brigade Mobil terhadap wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Ricky Prayoga.
AJI mendorong korban dan pimpinan LKBN Antara untuk melaporkan kasus ini untuk diproses hukum.
Hal ini sudah terlihat jelas dalam rekaman video terkait aksi penganiayaan terhadap Ricky Prayoga. Pelaku harus diseret ke meja hijau.
"Kami mendesak Kepolisian segera mengusut pelaku kekerasan dan menyeretnya ke pengadilan. Bagi Kepolisian, pengusutan ini bukan hal yang sulit. Karena, pelakunya sudah terindentifikasi dan ada video yang merekam kejadian tersebut. Penegakan hukum harus tetap dilakukan walau pelakunya anggota Brimob," kata Ketua AJI Jakarta, Ahmad Nurhasim dalam keterangannya, Senin 19 Juni 2017.
Meski pelaku penganiayaan sudah meminta maaf, polisi mestinya bisa memproses hukum, agar korban mendapatkan keadilan. Proses hukum dinilai untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku dan pendidikan untuk aparat keamanan yang lain.
Terkait kasus ini, anggota Brimob menunjukkan arogansi, sikap dan tindakan yang tidak profesional. Menurut AJI Jakarta, kekerasan terhadap wartawan dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Polisi dikritik, agar tak melindungi anggotanya yang jelas melakukan tindak pidana.
"Ini tindakan melawan hukum dan tindakan pidana yang tidak bisa ditoleransi. Karena itu, kami mendesak Kepolisian mengusut kasus kekerasan ini hingga tuntas. Jangan sampai Kepolisian, justru melindungi anggotanya yang telah melakukan tindak pidana," tuturnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di JCC Plenary Hall, Senayan, Jakarta, tercoreng karena aksi 'koboi' sejumlah oknum Brimob kepada wartawan Kantor Berita Nasional Antara, Ricky Prayoga. Ia mengalami penganiayaan dari Brimob yang merupakan aparat pengamanan negara.
Persoalannya pun karena masalah sepele. Diawali, Ricky yang sedang ingin menuju mesin ATM, sempat beradu pandang dengan salah seorang anggota Brimob tersebut.
"Saya berusaha memalingkan pandangan. Tetapi, ketika saya melihat lagi, dia masih melihat ke arah saya dengan mengikuti sampai berjarak beberapa langkah," tutur Ricky dalam keterangannya, Senin 19 Juni 2017.
Karena merasa risih, Ricky dengan respons coba bertanya kepada anggota Brimob tersebut dengan alasan mengapa dia diikuti. Namun, justru makian dan ancaman yang dia terima. Ia sempat dipiting, dipukul dan ditendang.
Bahkan, salah seorang oknum mengancam akan mengokang senjara laras panjangnya ke arah Ricky. Tak hanya itu, setelah dianiaya, salah seorang oknum Brimob mengajak Ricky berkelahi di luar arena JCC.