Soal Korupsi Heli, Puspom TNI Akan Periksa Agus Supriatna

Kontroversi, Helikopter AW 101 Sudah Tiba di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Widodo S. Jusuf/Pool

VIVA.co.id – Pusat Polisi Militer TNI berencana memeriksa mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (Purnawirawan) Agus Supriatna terkait kasus korupsi pembelian heli Augusta Westland (AW)-101. 

Mahfud MD Ungkap Proyek Satelit Kemhan Rugikan Negara Ratusan Miliar

Pasalnya, saat pembelian 'Capung besi' tersebut, Agus masih menjabat KSAU. Diduga pensiunan jenderal TNI itu mengetahui proses pembelian heli pabrikan Inggris-Italia tersebut. 

"Nanti kalau diperlukan pasti kami mintain keterangan (periksa)," kata Komandan Puspom TNI Mayor Jenderal Dodik Wijanarko saat jumpa pers bersama KPK di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat 16 Juni 2017.

Gugatan Ditolak, KPK Khawatir Negara Makin Rugi atas Kasus Heli AW-101

Dodik menyebut sejauh ini jajarannya sudah memeriksa 28 saksi terkait kasus pembelian heli ini. Namum, jenderal bintang dua itu tak merinci siapa saja dan terkait apa saksi-saksi itu diperiksa. 

Ditanya kapan pemeriksaan Agus dilakukan, Dodik belum bisa memastikan secara rinci. Menurutnya, pihaknya bakal menginformasikan pemeriksaan tersebut lebih lanjut. 

KPK Ungkap Kesulitan Bongkar Korupsi Helikopter di TNI AU

"Nanti kalau sudah ada kami sampaikan. Kalau belum ya belum," ujarnya.

Prajurit matra Angkatan Darat itu memastikan penyidikan kasus pembelian heli yang diduga rugikan negara hingga Rp224 miliar ini tak berhenti pada empat tersangka. Hal itu diklaimnya sebagai komitmen Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam memberantas korupsi di tubuh militer. 

"Rekan-rekan jangan khawatir, ini tak berhenti sampai di sini, masih sangat mungkin muncul tersangka baru lagi," kata Dodik.

Empat tersangka dari militer di antaranya, Wakil Gubernur Akademi AU, Marsekal Pertama Fachri Adamy, Letkol TNI AU berinisial WW, Pembantu Letnan Dua (Pelda) berinsial SS dan Kolonel FTS. 

Sementara KPK baru menjerat satu orang tersangka yakni, Presiden Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh.
 

VIVA Militer: Menhan RI Prabowo Subianto sambut kedatangan Menhan Australia

Prabowo Dukung Kasus Proyek Satelit Kemhan Diusut Tuntas

Menurut Mahfud, Prabowo bilang tidak boleh ada pengistimewaan terkait dugaan korupsi satelit Kemhan.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2022