Horor Brexit Saat Mudik, Berikut Antisipasinya
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Salah satu yang masih menjadi momok dalam arus mudik 2017, adalah kemacetan luar biasa di jalur tol. Terutama dari Cipali hingga keluar pintu tol Brebes Timur atau yang lebih dikenal dengan Brexit.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, bahwa kemacetan memang masih akan terjadi di Tol Cipali pada arus mudik tahun ini. Namun untuk mengurangi keparahan di Brexit, saat ini telah disiapkan beberapa solusi.
"Yang kritikal itu terjadi di Cipali. Tahun lalu ada masalah. Oleh karenanya kita harus mengkonsentrasikan mencari penyelesaian dari masalah itu," kata Budi Karya, dalam diskusi bertajuk 'Kesiapan Pemerintah Antisipasi Mudik Selamat Aman Dan Nyaman', di Kantor Kemenhub, Jakarta, Minggu 11 Juni 2017.
Ekspektasi terhadap Cipali pada mudik 2016, menurutnya memang terlalu tinggi. Semua kendaraan ingin melintas di sana yang tentunya mengakibatkan penumpukan dan kemacetan hingga berhari-hari.
Untuk mengantisipasi hal itu kembali terjadi, maka akan dibuka titik balik atau U-turn di tol. "Kita beri titik U turn untuk kembali," katanya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung pembuatan U-turn atau putaran darurat itu. Menurutnya, pemerintah harus tegas untuk memotong kemacetan, tidak memaksakan keluar tol Brebes atau Brexit.
Ganjar mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan jalur alternatif dari Purwokerto, Pemalang hingga ke selatan sehingga tidak perlu memaksakan keluar Brexit kalau memang terjadi kemacetan yang parah.
Pihaknya sudah melakukan beberapa kali simulasi. Termasuk untuk melihat langsung jalur-jalur alternatif itu. Menurutnya, jalur alternatif yang disediakan di Jawa Tengah kondisinya sangat mulus. Namun memang tahun lalu, belum bisa digunakan.
Untuk mengantisipasi kalau kejadian Brexit tahun lalu kembali terjadi, Ganjar juga mengatakan sudah menyiapkan berbagai cara terutama untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
"Seandainya stuck seperti Brexit, akan ada ambulance sepeda motor yang kita siapkan. Kita minta Polri, TNI dan SAR backup, kalau perlu agar ada helikopter yang standby," kata Ganjar. (mus)