Ledakan Hebat Pabrik Kimia Chandra Asri Sebarkan Racun?
- VIVA.co.id/ Yandhi Deslatama.
VIVA.co.id - Ledakan dan kebakaran yang terjadi di PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten, dikhawatirkan mengeluarkan zat maupun gas kimia beracun seperti mercurry yang berbahaya bagi manusia. Salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Al-Khairiyah, Ali Mujahidin, pun menyoroti persoalan tersebut.
"Seharusnya manajemen keselamatannya tidak lalai, dan inspeksinya jangan main-main. Karena Candra Asri itu punya kimia Mercurry yang sangat membahayakan," kata Ali saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu, 11 Juni 2017.
Ketua Perguruan Islam yang berusia hampir satu abad itu menduga meledak dan terbakarnya perusahaan kimia nasional itu karena kesalahan prosedur.
"Di mana pun kalau terjadi eksiden (kejadian) pasti ada kesalahan prosedur yang biasanya terjadi karena human error, lalai atau sengaja," katanya.
Oleh karenan itu, dia meminta pemerintah lebih tegas lagi dalam memperketat pengawasan terhadap perusahaan yang ada di Kota Cilegon.
"Pemerintah melalui Disnakernya juga tidak boleh lalai karena eksident pada industri kimia bisa berakibat fatal bagi masyarakat. Apa lagi sekelas perusahaan candra asri," katanya.
Terkait dengan kekhawatiran tersebut, bagaimana tanggapan perusahaan?
"Tidak ada korban jiwa. Masih sedang diperiksa penyebabnya. Pabrik tetap beroperasi dengan baik. Maaf saya sedang di jalan, thanks," kata CSR Senior Manager Chandra Asri, Abraham, saat dihubungi melalui WhatsApp Masanger-nya, Minggu, 11 Juni 2017.
Abraham menjelaskan bahwa ledakan yang menyebabkan kebakaran itu berskala kecil minor, hanya di unit furnace dan bukan keseluruhan pabrik. Oleh karena itu, tidak mengganggu operasional perusahaan secara umum.
"Kebakaran minor tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu singkat dan cepat oleh tim pemadam internal pabrik Chandra Asri, serta tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Sebelumnya, pabrik kimia terbesar di Indonesia milik Chandra Asri meledak dan terbakar hebat Sabtu sore tadi sekitar pukul 17.15 WIB. Kebakaran tersebut diduga akibat kebocoran pipa di salah satu area pabrik.