Jadi Kepala UKP Pancasila, Yudi Tak Merasa Paripurna
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA.co.id - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Yudi Latief masih membutuhkan masukan dan kritikan dari publik. Keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk ia sebagai kepala, bukan berarti dia sudah final memahami apa itu Pancasila.
"Selanjutnya harus saya katakan, kendati saya diberi mandat oleh pemerintah dalam pembinaan Pancasila, tidaklah berarti saya ini benar-benar figur Pancasilais paripurna," kata Yudi, dalam pesan singkatnya, Minggu 11 Juni 2017.
Dia mengatakan, sejauh manusia mempunyai potensi untuk bersalah, maka saat itu juga tidak akan pernah ada manusia yang bisa sepenuhnya Pancasilais. Maka itu, ia membuka diri untuk dikritik kalau memang benar-benar ada kesalahan dari pihaknya.
"Kita semua hanya berusaha mendekati idealitas nilai Pancasila dalam kehidupan publik. Oleh karena itu, jangan segan-segan mengingatkan kami bila ucapan, tindakan dan kebijakan kami tidak selaras dengan tuntutan moral Pancasila," kata cendikiawan muda itu.
Yudi melanjutkan, bahwa sebenarnya Pancasila itu adalah dari kita, tentang kita dan untuk kita. Maka peran semua pihak menjadi penting, untuk menanamkan ideologi Pancasila ini. Dia mengingatkan, perwujudan Pancasila tidak hanya bisa mengandalkan peran negara semata. Tanpa ada keterlibatan langsung masyarakat di dalamnya.
"Maka dari itu, mari kita bergotong-royong, mengambil peran masing-masing untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bersama, untuk memastikan segala warna bersatu, rasa bersambung, rezeki berbagi," tutur Yudi.