Kemenag Tingkatkan Spesifikasi Bus Jemaah Haji di Tanah Suci
- VIVA.co.id/ Arinto
VIVA.co.id – Kementerian Agama sudah meningkatkan spesifikasi bus transportasi antar kota perhajian pada musim haji 1438H/2017M. Hal ini guna meningkatkan kualitas layanan transportasi jemaah haji Indonesia.
Saat memberikan paparan terkait Transportasi Darat di Arab Saudi pada Sosialisasi Peningkatan Layanan Jemaah Haji Indonesia di Batam, Kasubdit Transportasi, Subhan Cholid mengatakan, bus yang digunakan produksi tahun 2009, 2013 dan 2016.
"Spesifikasi bus paling tua produksi tahun 2009 untuk merek Mercy, serta 2013 sampai 2016 untuk bus keluaran China," ujar Subhan dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 9 Juni 2017.
Ditambahkan Subhan, spesifikasi lainnya adalah kapasitas bus yang minimal 45 tempat duduk. Ini dimaksudkan agar tidak ada rombongan haji yang terpisah dalam dua bus. Satu rombongan haji rata-rata terdiri dari 40 orang.
Selain itu, bus antar kota perhajian juga harus dilengkapi dengan AC, toilet, lemari pendingin berikut air minumnya, pengeras suara, alat pemadam kebakaran, alat pemecah kaca, dan kotak P3K.
Transportasi antar kota perhajian nantinya akan memberikan layanan pada enam rute berikut:
1. Bandara Madinah ke pemondokan di Madinah.
2. Madinah ke Makkah.
3. Jeddah ke Makkah.
4. Makkah ke Jeddah.
5. Makkah ke Madinah.
6. Madinah ke Bandara Madinah.
"Untuk rute Madinah-Makkah, Makkah-Jeddah, Makkah-Madinah, dan Madinah-Bandara, dilaksanakan oleh perusahaan yang dikontrak dengan menggunakan armada sesuai spesifikasi yang disepakati dalam kontrak," tutur Subhan.
Sementara rute Bandara Madinah ke Pemondokan Madinah dan rute Jeddah ke Makkah dilaksanakan langsung oleh Naqabah Ammah Lissayyarat dengan sistem sarayat atau urut seluruh perusahaan dalam naungannya sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dalam kontrak dan telah diupgrade.
Selain bus antar kota perhajian, ada dua layanan transportasi lainnya, yaitu bus shalawat dan armina. Transportasi shalawat diberikan di Makkah kepada jemaah yang menempati pemondokan dengan jarak terdekat 1.500 meter.
Layanan angkutan shalawat akan beroperasi selama 24 jam untuk mengantar jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram (PP).
"Pada tanggal 6-13 Dzulhijjah, layanan bus shalawat dihentikan karena seluruh armada dipersiapkan untuk layanan Armina," katanya.
Kemudian untuk layanan transportasi Armina, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi yang dilaksanakan oleh Naqabah Amma Lissayyarat dengan empat rute layanan. Makkah - Arafah, Arafah - Muzdalifah, Muzdalifah - Mina dan Mina - Makkah.