MUI Minta Krisis di Qatar Jangan Hancurkan Peradaban Islam
- VIVA.co.id/Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia menyerukan perdamaian untuk merespons konflik di negara Timur Tengah. Pernyataan sikap politik itu menyertai hasil musyawarah seluruh organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia yang prihatin atas terjadinya perang saudara di kawasan tersebut. Hal itu terlihat ketika sejumlah negara teluk memutuskan hubungan diplomatik terhadap Qatar.Â
"Mendorong tercapainya perdamaian, islah dan meredakan krisis politik di kawasan negara masing-masing dengan segala cara yang strategis dan optimal," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, saat konferensi pers di Gedung MUI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 7 Juni 2017.
Din mengatakan, bila konflik tersebut diteruskan bukan tidak mungkin dapat menghancurkan peradaban Islam. Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menyebutkan, ketegangan di kawasan ini diduga sengaja diciptakan oleh pihak luar yang tidak menginginkan adanya perdamaian bagi umat Islam.Â
"Mengingatkan kepada dunia internasional untuk tidak memperkeruh suasana dengan isu-isu diplomatik yang antagonistik, hegemonik, dan politik pecah belah," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah negara yang tergabung keanggotaan organisasi Liga Arab memutkan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir tak sepakat dengan sikap pemerintahan Qatar yang mendukung aktivitas kelompok teroris dengan tujuan untuk mengacaukan politik kawasan. (ren)