Cegah Simpatisan ISIS, Perbatasan RI-Filipina Diperketat

KSAD, Jenderal TNI Mulyono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) mengandalkan deteksi dini di kawasan perbatasan Indonesia dan Filipina. Upaya itu untuk mencegah simpatisan kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS yang menyerang Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian selatan, agar tidak masuk Indonesia.

Seperti diketahui, hingga kini kelompok Maute masih berada di Kota Marawi. Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, deteksi dini dilakukan agar TNI AD bisa segera melakukan tindakan bila simpatisan ISIS terindikasi berhasil masuk Indonesia.

"Kita tidak boleh biarkan itu (ISIS) berkembang di negara kita,”kata Mulyono.  

Pelaku Perencanaan Pembunuhan di Konser Taylor Swift di Wina Ditangkap, CIA: Ada Indikasi ISIS

Menurut dia, upaya deteksi dini dilakukan seluruh aparat, apakah intelijen, teritorial, kemudian aparat-aparat satuan lainnya. Aparat yang beroperasi ataupun satuan masing-masing harus selalu meningkatkan kewaspadaan.

“Ya kami mendeteksi semuanya, indikasi apa pun yang ada, kami harus monitor secara cepat," ujar Mulyono, Selasa, 6 Juni 2017.

CIA Gagalkan Serangan Teroris di Konser Taylor Swift, Puluhan Ribu Nyawa Selamat

Mulyono melanjutkan, ancaman masuknya simpatisan ISIS ke Indonesia saat ini belum besar. Karena itu, TNI AD belum melakukan penambahan pasukan di wilayah itu. Mulyono menyampaikan bahwa hingga kini, TNI AD masih fokus kepada tindakan penguatan pasukan dan setiap personel TNI AD.

"Penguatan perbatasan dilakukan terhadap pasukan yang beroperasi di perbatasan. Sementara yang tidak di perbatasan, tetap kami lakukan upaya-upaya mengantisipasi musuh," ujar Mulyono.

Ilustrasi penangkapan terduga teroris

2 Teroris Jamaah Ansharut Daulah Dicokok di Bima, Begini Perannya

Densus 88 mencokok dua terduga teroris yang berperan sebagai tenaga pendidik dari jaringan Anshor Daulah di Bima, NTT

img_title
VIVA.co.id
7 September 2024