Waspada, Jalur Mudik Selatan Jateng Minim Penerangan
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Jalur wilayah selatan Jawa Tengah dipastikan siap menghadapi arus mudik pada Lebaran Idul Fitri 2017. Meski begitu, para pemudik diimbau waspada, mengingat jalur sepanjang 58,4 kilometer itu masih minim penerangan.
Menurut anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, berdasarkan hasil tinjauannya baru-baru ini, jalur selatan, yakni ruas Cilacap–Wangon–Ajibarang–Purwokerto telah siap menghadapi mudik 2017. Namun di wilayah itu masih ada beberapa ruas yang patut diwaspadai.
"Memang masih ada beberapa catatan, meski jalan sudah sepenuhnya halus tapi patut diwaspadai, yakni minimnya penerangan jalan," kata Hadi di Semarang pada Sabtu, 3 Juni 2017.
Pemudik juga tetap harus mewaspadai ancaman longsor di wilayah jalur selatan. Hingga kini masih ada enam titik longsoran di pinggir jalan yang terus dibenahi petugas terkait.
"Di titik longsoran itu kini sedang di-bronjong (susunan anyaman kawat baja) dan ada yang di-bore pile (fondasi dalam yang berbentuk tabung) karena ada geseran. Untuk lebar jalan rata-rata lima belas meter, namun dipasang marka delapan meter. Insya Allah pekerjaannya selesai pada H-15 Lebaran," kata politikus PKS itu.
Selain meninjau persiapan mudik di wilayah selatan Jateng, Hadi juga memastikan jalur alternatif menuju wilayah selatan Jateng dari ruas pantai utara (pantura) barat juga siap digunakan. Ruas alternatif mudik itu menjadi pilihan pemudik jika jalur tol di Kabupaten Batang mengalami kemacetan.
Pembukaan ruas tol Pemalang hingga Batang diprediksi membuat simpul kemacetan di jalur pantura barat, khususnya pantura Tegal, Pekalongan hingga Batang.
"Karena itulah ruas Banyuputih-Plantungan di Batang menjadi salah satu alternatif menuju wilayah selatan Jateng untuk bisa mengurai kemacetan lalu lintas di sepanjang pantura," ujarnya.
Petugas Bina Marga Provinsi Jateng masih mengerjakan peningkatan ruas jalan alternatif yang menghubungkan jalur tengah, selatan dan pantura. Peningkatan ruas jalan itu akan mengurai kemacetan pada puncak arus mudik di wilayah Batang.