Cegah ISIS, Ratusan TNI Ditempatkan di Pulau Terluar Sulut
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Setelah militer Filipina menggempur kota Marawi, Filipina Selatan, Kepolisian Republik Indonesia bersama Tentara Nasional Indonesia langsung menempatkan ratusan personil di wilayah perbatasan Sulawesi Utara dengan Filipina Selatan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jendral Setyo Wasisto mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya para pelarian kelompok teroris di Marawi ke wilayah Indonesia. Sebab, Sulawesi Utara, khsususnya Pulau terluar Sulawesi Utara, seperti Pulau Marore, Miangas dan Nanusa merupakan wilayah terdekat dengan Filipina Selatan.
Setyo menjelaskan, sebanyak 119 kekuatan personel sudah ditempatkan di wilayah perbatasan. Selain itu, kekuatan itu akan ditambah 200 personel Brimob Nusantara dan juga dibantu oleh TNI.
"Rencana akan diperkuat oleh Brimob nusantara, ini perkuatan dari Brimob Polda lain sekira 200 orang nanti akan disebar memperkuat perbatasan bersama-sama dengan TNI yang sudah menempati pos di perbatasan juga," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.
Setyo mengatakan, jika ada yang masuk ke wilayah perbatasan tersebut akan langsung dicegat dan diamankan oleh petugas untuk langsung dimintai keterangannya.
"Yang jelas diamankan dulu, kalau masuk pasti enggak punya dokumen. Masuk ke Miangas mereka naik perahu tempat pemeriksaan enggak ada di sana, pasti akan diamankan dulu. Kalau bawa senjata api kena Undang-undang Darurat karena di sini tidak boleh bawa senjata api sembarangan," ucapnya.