Cerita Warga di Hari Terakhir Sebelum Ahmad Meledakkan Diri

Warga menyaksikan kepolisian melakukan penggeledahan di rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu Ahmad Sukri di Kampung Cempaka Garut, Kamis (1/6/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Ahmad Sukri dan Istrinya yang tinggal di rumah kontrakan di Kampung Cempaka Kelurahan Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Jawa Barat, dikenal para tetangga sangat tertutup dan tidak suka bergaul. Walaupun dalam keseharian pasangan pasangan suami istri tersebut terbilang cukup ramah.

Densus 88 Pastikan Aksi Pelajar Mau Bom Bunuh Diri di Malang Tak Terkait Kedatangan Paus Fransiskus

Pasca tim Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penggeledahan dalam rangka pengumpulan barang bukti Ahmad Sukri sebagai pelaku dalam aksi bom bunuh diri bersama Ihwan Nurul Salam (INS) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017 lalu, muncul cerita warga.

Enok (50) pemilik warung tak jauh dari rumah kontrakan mengatakan bahwa sebelum aksi bom bunuh diri, Senin 22 Mei 2017 pagi, Ahmad Sukri datang untuk membeli korek api sebanyak empat buah. Setelah itu Ahmad pergi seperti biasa.

Bahan Peledak Mother of Satan Disita dari Pelajar yang Hendak Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri

"Waktu itu hari Senin pagi dia (Ahmad Sukri) membeli korek api sebanyak empat buah," ujarnya, Kamis, 1 Juni 2017.

Warga lainnya Rendi, tetangga terdekat Ahmad Sukri mengatakan bahwa Senin pagi sekira pukul 10.00 WIB, Ahmad pergi menggunakan sepeda motor membawa tas ransel berukuran besar sebanyak dua buah.

Densus 88 Tangkap Seorang Pelajar yang Berencana Lakukan Bom Bunuh Diri di Rumah Ibadah

"Ya, kalau tidak salah saat terakhir bertemu, Ahmad terlihat pergi bawa tas besar dan dua," ungkapnya.

Sementara itu, Susi (45) mengatakan bahwa Ahmad Sukri dalam kesehariannya berprofesi sebagai penjahit pakaian gamis dan baju koko. Sikap tertutup Ahmad terlihat karena hanya sedikit memiliki pelanggan warga setempat, produk jahitan sebagian besar dijual secara online.

"Penjahit, tapi dijualnya secara online, pelanggan disini sedikit enggak banyak," ucapnya.

Lanjut Susi, rumah kontrakan Ahmad Sukri sangat tertutup, sepanjang hari jendela dan kaca depan ditutup dengan menggunakan kertas kardus.

"Jadi memang kaca depan itu ditutup dari dalam menggunakan kertas dus," katanya.

Ahmad Sukri, merupakan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu pada Rabu, 24 Mei 2017. Ia meledakkan dirinya bersama seorang rekannya bernama Ihwan Nurul Salam.

Tak diketahui motif dari aksi ini. Namun akibat ini, Ahmad Sukri dan Ihwan Nurul Salam tewas di tempat. Keduanya juga menewaskan tiga anggota polisi dan melukai 12 orang lainnya.

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar (kanan)

Densus 88: Terduga Teroris Berusia 19 Tahun di Batu Terpapar Propaganda Lewat Medsos

Densus 88 Antiteror berhasil menangkap terduga teroris berinisial HOK yang merupakan pelajar berusia 19 tahun di Kota Batu, Pelaku terpapar Propaganda lewat media sosial.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2024