Hari Lahir Pancasila, Bagaimana Gaya Umar Patek Upacara?
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Bangsa Indonesia memeringati Hari Lahir Pancasila pada Kamis, 1 Juni 2017. Seluruh instansi menggelar upacara. Tidak terkecuali di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Jawa Timur.
Di Lapas Klas I Surabaya di Porong, Kabupaten Sidoarjo, upacara Hari Lahir Pancasila diikuti semua pejabat dan pegawai serta narapidana yang mendekam di sana. Tidak terkecuali napi perkara terorisme. Termasuk, napi kakap perkara teror, Umar Patek.
Hal serupa terjadi di Lapas Klas IIB Lamongan. Napi perkara terorisme, Toni Sarunggolo, ikut bergabung dengan peserta upacara lainnya saat memeringati Hari Lahir Pancasila. Baik Umar Patek maupun Toni diketahui banyak melakukan kegiatan yang positif di dalam penjara.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Harun Sulianto, mengatakan, tidak hanya sekali Umar Patek mengikuti upacara kebangsaan. Bahkan, beberapa kali dia jadi pengibar bendera merah putih Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Dari informasi diketahui, kata Harun, Umar Patek memiliki hubungan emosional dengan Pancasila. “Dahulu waktu masih sekolah di salah satu SMA di Jawa Tengah, dia sering mengikuti lomba cerdas cermat Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dan langganan juara," ujarnya.
Ada pun napi teroris di Lapas Lamongan, Toni Sarunggolo, sudah terlihat kooperatif sejak awal mendekam di lapas. Bahkan, kata Harun, Toni kerap membantu petugas mengajak napi perkara terorisme lainnya untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Harun menjelaskan, lebih dari 30 napi perkara terorisme mendekam di beberapa rutan dan lapas di Jatim. Dia berharap semuanya kembali menjadi warga yang cinta Tanah Air dan Pancasila sekeluar dari penjara nanti. "Kita berharap mereka semua dapat kembali ke NKRI dan menjadi WNI yang cinta dengan pancasila," katanya.