Mendagri Ingatkan Ancaman Radikal yang Ingin Ubah Pancasila
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat tak perlu memperdebatkan persoalan dasar negara yaitu Pancasila. Dia mengajak semua elemen untuk berani mempertahankan keutuhan negara. Tjahjo menekankan selama 71 tahun merdeka, Pancasila sudah jelas dalam mengatur persatuan negara.
"71 tahun Merdeka, saya kira tak perlu lagi bahas dasar negara. Sila-sila Pancasila itu sudah jelas. Kalau kita ambil intinya, saya yakin bangsa ini utuh dan kokoh. Karena itu saya mengajak, bukan hanya TNI dan Polri, tapi semua harus berani menentukan sikap, siapa kawan dan lawan yang anti Pancasila ingin ubah Pancasila," kata Tjahjo dalam upacara peringatan hari lahir Pancasila di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, 1 Juni 2017.?
Menurut dia, ancaman nyata Indonesia ke depan yakni, radikalisme, terorisme, kejahatan sosial dan korupsi. Karena itu, Tjahjo mengajak semua elemen masyarakat ikut memerangi hal tersebut. Upaya ini untuk mewujudkan cita-cita negara untuk mensejahterakan rakyat.
"Ancaman bangsa ke depan adalah radikalisme, terorisme kesenjangan sosial, ketimpangan sosial dan korupsi," ujar Tjahjo.
Terkait itu, Kemendagri juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pihak soal peringatan lahir Pancasila. Di antaranya yakni, 63 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh lndonesia, Komisi Penyiaran lndonesia dan Dewan Pers.
"Kami undang semua untuk menegaskan kembali ternyata masih perlu kita gerakan dan organisir elemen masyarakat soal prinsip sila-sila Pancasila.? Mudah-mudahan Keppres Nomor 1 Juni ihwal hari pancasila semakin memperkokoh bangsa ini," kata Tjahjo.