Alternatif Jalur Mudik, Tol Cisumdawu Masih Uji Kelayakan
- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVA.co.id – Jalur Seksi 2 Rancakalong-Sumedang, pada jalur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), masih mencapai 93 persen hingga 30 Mei 2017.
Meski belum mencapai 100 persen, jalur ini akan digunakan sebagai jalur alternatif arus mudik, sekaligus menjadi kesempatan sosialisasi kelayakan kepada masyarakat.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, menjelaskan, dari panjang jalur 6,35 kilometer, hanya lima kilometer yang mampu dilalui saat arus mudik.
"Ini hanya memperkenalkan, kalau mengatasi kemacetan belum signifikan, tapi kalau (ada kejadian) longsor bisa masuk jalan ini," ungkap Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 31 Mei 2017.
Menurutnya, jalur tersebut akan dibuka untuk alternatif arus mudik balik pada H-7 Lebaran. Iwa menambahkan, pemprov meminta ke satuan kerja proyek pengerjaan Cisumdawu agar memberlakukan percepatan Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer yang menyambungkan Seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer.
"Dengan demikian, perjalanan Bandung-Sumedang ditempuh dengan relatif singkat. Sepanjang 29,030 kilometer ditempuh dengan waktu tempuh 20 menit," katanya.
Iwa menambahkan, jika seksi satu dan dua tuntas, menjadi pemicu pembangunan seksi tiga hingga enam dengan ruas 32,6 kilometer, segera dituntaskan.
"Memang kurang signifikan, fungsi jalan tol untuk bisa mengurangi kemacetan, kalau fase 1 dan 2 hingga ke Sumedang sudah beres atau bahkan sudah beres hingga Ujung Jaya," katanya.
Iwa menerangkan, pembangunan seksi satu dan dua dibiayai APBN ditambah pinjaman dari pemerintah Tiongkok. Sementara itu, pembangunan seksi tiga sampai enam, berdasarkan kewenangan Badan Usaha Jalan Tol.
"Selama ini tidak ada hambatan, on the track tinggal proses konstruksi. Seksi satu sudah mulai pembebasan. Seksi dua fase dua sudah mulai, seksi tiga pun sudah mulai pembebasan, seksi 4-6 pun dalam proses pembebasan, semua bisa paralel," tuturnya.
Seperti diketahui, Tol Cisumdawu dibangun dengan alokasi dana Rp8,4 triliun sepanjang 58,8 km yang memiliki tunnel atau terowongan pertama dan terlebar di Indonesia ini akan menjadi penunjang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. (art)