Bubur Pedas Masjid Stabat, Menu Berbuka dari 40 Jenis Rempah
- eat4ourlife
VIVA.co.id – Setiap memasuki bulan suci Ramadan, bubur pedas menjadi panganan khas berbuka bagi warga di Masjid Raya Stabat, Kabupaten Langkat, Sumetara Utara. Sudah sejak 20 tahun lalu, bubur pedas selau menjadi menu utama berbuka.
Selain untuk warga, bubur pedas biasanya sengaja dibuat untuk pemudik yang melintas. Karena, masjid ini berada di jalur lintas Sumatera Utara-Aceh.
"Tradisi ini sudah ada sejak 20 tahun lalu," kata pengelola Masjid Raya Stabat, H Ibnu Kasir, Rabu, 31 Mei 2017.
Sejak awal Ramadan, Masjid Stabat telah menyediakan bubur pedas yang merupakan makanan khas Suku Melayu Deli. Biasaya makanan ini hanya dibuat warga saat acara tertentu saja. Seperti pernikahan, kenduri, puasa dan Lebaran.
Hal ini dikarenakan proses pembuatan bubur yang lumayan rumit dengan menggunakan 40 jenis rempah dan daun yang mengandung banyak khasiat.
Seluruh jenis rampah dan daun itu dicampur dengan kentang, wortel dan tauge yang menjadi bahan utama bubur pedas. Biasanya, bubur dicampur lagi dengan sayur urap atau anyang.
Warga mempercayai, bubur pedas dapat menyegarkan tubuh dan membuat badan menjadi hangat dan dapat mengusir angin yang berada di dalam tubuh.
Tradisi menyediakan menu berbuka puasa dengan bubur pedas di Masjid Raya Stabat dulunya hanya untuk kalangan tertentu saja. Tapi kini, bubur pedas dapat dinikmati siapa saja di masjid tersebut.
"Setiap hari masjid menyiapkan 200 porsi untuk warga dan pengguna jalan," ujar H Ibnu Kasir.
Bagi Anda yang dalam perjalanan dari Kota Medan menuju Aceh atau sebaliknya, tidak salah bila Anda singgah di Masjid Raya Stabat jika ingin berbuka puasa dan mencicipi bubur pedas khas Melayu Langkat.
Laporan: Taufik Hidayat/ Langkat, Sumatera Utara.