Sesar Gempa Poso Sudah Sering Memakan Korban Jiwa
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa bencana yang terjadi pada Senin, 29 Mei 2017, pada pukul 21.35, dengan kekuatan 6,6 skala richter, di kedalaman 11 kilometer terjadi di sesar Graben Palolo.
Ini didasarkan titik gempa susulan yang sudah terjadi sebanyak 75 kali dengan kekuatan bervariasi di sepanjang sesar tersebut. "Ini cerminan bahwa Graben Palolo memang terdapat sesar aktif," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Selasa, 30 Mei 2017.
Dikatakan, zona Graben Palolo di Poso dicirikan dengan adanya gawir atau tebing terjal dengan panjang mencapai 70 kilometer. Saat ini, aktivitas struktur Graben ini telah membentuk lembah Palolo dan Lembah Sopu di bagian tengah.
Berdasarkan historisnya, gempa yang terjadi zona ini, sudah tercatat sejak tahun 1977. Ketika itu terjadi gempa dengan kekuatan 5,1 SR.
Lalu terjadi lagi pada tahun 1995 dengan kekuatan 5,9 SR yang mengakibatkan 26 orang luka dan 115 rumah rusak. Bencana kembali berlanjut pada tahun 2005, dimana terjadi gempa dengan kekuatan 5,3 SR dan terakhir terjadi pada tahun 2012 dengan kekuatan 6,2 SR yang mengakibatkan 5 orang meninggal dan 94 orang luka-luka, serta sebanyak 1.626 rumah rusak.
"(Karena itu) Melihat aktivitas Sesar Palolo yang demikian aktif, tampaknya perlu ada kajian komprehansif mengenai bahaya dan risiko gempa bumi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah ini," kata Daryono.