Pulau Terluar Sulut Dijaga Lebih Ketat akibat Konflik Marawi
- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA.co.id - Tiga pulau terluar Indonesia di wilayah Sulawesi Utara dijaga lebih ketat sebagai antisipasi dampak konflik bersenjata di Kota Marawi, Filipina. Tiga pulau itu ialah Sangihe, Talaud dan Siau Tagulandang Biaro.
Tiga kabupaten yang termasuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Utara itu paling dekat dengan Marawi di Filipina. Marawi-Sangihe 500 kilometer, Marawi-Talaud 490 kilometer, dan Marawi-Siau Tagulandang Biaro 630 kilometer. Filipina dan Sulawesi Utara dipisahkan Laut Sulawesi.
Polda Sulawesi Utara mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK atau setara 100 personel) Brimob ke tiga wilayah itu. Mereka ditugaskan berpatroli rutin di perairan yang dianggap rawan terdampak konflik di Marawi.
"Selain berpatroli, juga mendekati masyarakat nelayan untuk penggalangan info pemantauan kegiatan-kegiatan di perairan untuk mendeteksi dini fenomena yang terjadi di wilayah perbatasan Filipina," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Utara, Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo, di Manado pada Selasa, 29 Mei 2017.
Polisi berharap keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga wilayah masing-masing. Warga setempat diminta segera menginformasikan kepada aparat jika mengetahui atau melihat sesuatu yang mencurigakan.
Meski secara umum wilayah Sulawesi Utara relatif tenang, panasnya situasi di Filipina mendorong Kepolisian mengambil langkah antisipatif. Salah satunya dengan menggelar operasi mandiri kewilayahan dengan sandi Aman Nusa 3.
"Adapun pola yang dilaksanakan berupa peningkatan pengamanan markas komando dan kegiatan patroli di wilayah perairan oleh personel gabungan seperti Polair, Brimob dan Polres," katanya.
Kegiatan patroli perairan difokuskan di wilayah polres perbatasan, yakni Polres Kabupaten Kepulauan Talaud dan Polres Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pasukan Brimob yang dikirim ke sana ditugaskan membantu kegiatan patroli dan pemantauan awal. Mereka dilengkapi kapal dan persenjataan.