Sosok Wahyudi, Pria yang Ditangkap Densus 88 di Sukoharjo
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Wahyudi yang merupakan karyawan laundry di Cemani, Sukoharjo. Usai penangkapan, petugas Densus melakukan penggeledahan di ruko yang menjadi tempat usaha jasa cuci pakaian tersebut.
Pantauan VIVA.co.id, sejumlah personel kepolisian dengan senjata lengkap tampak berjaga-jaga di depan ruko House of Laundry yang beralamat di Jalan Sidomukti No 33 Cemani, Sukoharjo. Selain itu, sejumlah petugas berpakaian preman dengan penutup wajah tampak di dalam ruko tersebut melakukan penggeledahan.
Penggeledahan yang dilakukan Densus 88 berlangsung selama satu jam pada Senin siang. Dalam penggeledahan itu petugas terlihat membawa dua bungkusan yang masing-masing dimasukkan ke dalam kardus dan kantor plastik untuk dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Pemilik laundry, Ayu Detia mengaku kaget adanya kabar terkait penangkapan terhadap salah satu karyawannya yang bernama Wahyudi. Padahal pada hari Minggu kemarin, yang bersangkutan masih masuk kerja. "Kemarin masih di sini, wong gantian dengan adik saya. Kata dari polisi tadi penangkapan dilakukan pagi tadi," kata dia, Senin, 29 Mei 2017.
Menurut Detia, karyawannya yang ditangkap Densus 88 itu merupakan orang yang sangat baik dan jujur. Bahkan setiap kali terdengar suara adzan tanda waktu salat, ia langsung menutup pintu tempat laundry untuk bergegas berangkat ke masjid.
"Ya tidak menyangka saja. Tapi tadi kata polisi jika yang terlibat itu teman-teman Mas Wahyudi. Terlibat dalam bom panci presto beberapa waktu lalu," ujarnya.
Kemudian ia bercerita Wahyudi bekerja di tempat laundry miliknya belum sampai satu tahun. Saat itu dia sedang membutuhkan karyawan dan memasang lowongan pekerjaan di depan pintu. Wahyudi yang tinggal di kontrakan tak jauh dari tempat usaha laundry ini pun mendaftar dan diterima.
"Setelah kerja di sini, saya juga mempersilakan kepada istri dan anaknya untuk tinggal di lantai atas sekalian untuk menunggu usaha ini. Kalau pekerjaan Mas Wahyudi menunggu laundry dan ikut mencuci," tuturnya.
Sementara itu, Budi Santoso Ketua RT 03 RW 06 Jatibaru, Cemani, mengatakan dalam penggeledahan itu pihak Densus mencari keberadaan paspor milik Wahyudi, namun tidak menemukannya. "Katanya mencari paspor gitu dalam penggeledahan ini tapi tidak ada," ujar dia.
Dalam penggeledahan tersebut, Budi Santoso turut menyaksikan terkait barang apa saja yang diamankan oleh pihak Densus 88. Menurut dia, barang yang diamankan di antaranya meliputi kabel charger, handphone, ketapel dan kelereng. "Sepengetahuan saya cuma itu saja karena tadi cuma ambil barang-barang begitu saja," ujarnya.