Cara Pelaku Bom Kampung Melayu Kelabui Polisi
- Twitter/@HumasMetroJaya
VIVA.co.id – Aparat Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Jawa Barat terus melakukan pengumpulan data mengenai sosok Ahmd Sukri, terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta Timur.
Rupanya ada dua rumah kontrakan yang disewa Ahmad Sukri. Kepala Kelurahan Lebakjaya, Wawan mengatakan, bahwa kini kedua rumah kontrakan Ahmad Sukri sepi tak berpenghuni pasca penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Anti Teror.
Dari pantauan, di halaman kontrakan nampak beberapa perabotan, tergeletak begitu saja seperti adanya dus bergambar panci, lima buah ember berbau mesiu, serta jerigen yang ditutup karung berwarna putih.
"Jadi sepi kedua kontrakan itu, setelah digeledah tim Densus 88, kemarin kini hanya tinggal beberapa barang saja yang tergeletak begitu saja," kata Wawan, Sabtu 27 Mei 2017.
Dua rumah kontrakan tempat persembunyian Ahmad Sukri berada di RW 06, masing-masing di RT 01 dan 03, Kampung Cempaka, Kelurahan Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Jawa Barat. Diduga Ahmad Sukri mengontrak dua rumah sengaja untuk mengelabui petugas Kepolisian bila dilakukan pengintaian.
"Namun persyaratan yang harus ditempuh yaitu menyerahkan foto copy Kartu Keluarga (KK), hingga saat ini masih tersimpan di kelurahan," kata Wawan.
Lanjut Wawan, data foto copy KK dan Kartu Tanda Penduduk milik Ahmad Sukri sudah masuk data base Kelurahan Lebakjaya sejak lima bulan lalu. Ini berarti, terduga bom bunuh diri Kampung Melayu bersama data nama dalam KK sudah sempat tinggal sejak lima bulan lalu. "Jadi mereka sudah tinggal sejak lima bulan lalu di Garut, " katanya.
Data dalam KK milik terduga pelaku bom bunuh diri, Ahmad Sukri terdapat empat orang nama yang bermukim di Garut. Dalam KK status nama-nama tersebut sebagai istri, adik dan saudara Ahmad Sukri. Adik Ahmad Sukri beserta istrinya sudah diamankan tim Densus 88 Anti Teror, Jumat 26 Mei 2017 kemarin. (mus)