PSK di Semarang Diwajibkan Mudik Lebih Cepat
- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Seluruh pekerja seks di lokalisasi Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah diwajibkan untuk mudik lebih awal. Hal itu dilakukan karena kegiatan esek-esek dan hiburan malam di kompleks lokalisasi itu diwajibkan libur sebulan penuh.
Ketua Resos Argorejo Sunan Kuning, Suwandi Eko Putranto mengatakan, larangan semua kegiatan hiburan malam selama Ramadan memang dilakukan rutin setiap tahun. Hal itu untuk menghormati masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa.
"Hari ini, kita pastikan semuanya libur sampai Lebaran. Tidak boleh ada yang buka baik wisma karaokenya maupun segala jenis kegiatan pelacuran," kata Suwandi, Sabtu, 27 Mei 2017.
Suwandi menyebut, penutupan kawasan Sunan Kuning dilakukan pada hari pertama Ramadan. Hal itu setelah pihaknya mendapat instruksi langsung dari Dinas Sosial setempat.
Dengan larangan bisnis prostitusi selama Ramadan, lanjut Suwandi, maka secara otomatis ratusan pekerja seks yang ada di Sunan Kuning harus pulang kampung atau mudik lebih awal ke kampung halaman masing-masing.
"Ini berangsur-angsur kita pulangkan ke daerah masing-masing. Sebab, kalau mereka tetap di sini maka akan timbul prasangka negatif di tengah masyarakat. Ini yang harus kita antisipasi sejak awal," ujarnya menambahkan.
Selain itu, selama kegiatan bulan Ramadhan lokalisasi terbesar di Semarang itu juga akan turut menggandeng berbagai organisasi untuk mengisi acara-acara positif seperti pengajian, buka bersama, ceramah keagamaan dan lain-lain.
Suwandi menyebut, lokalisasi Sunan Kuning sejak tahun 2013 lalu telah menjadi tempat rehabilitasi dan bukan semata-mata tempat mesum. Sehingga berbagai kegiatan positif kerap dilakukan di dalamnya. Lokalisasi yang dihuni sekitar 500 PSK itu juga mempunyai peran kontrol kesehatan yang sangat penting hingga ada budaya wajib menabung bagi seluruh PSK untuk program pengentasan. (mus)