Ketum PBNU Heran Radikalisme Subur di Perguruan Tinggi
- VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.
VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj, mengaku heran melihat radikalisme di justru tumbuh subur di sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air. Padahal seharusnya perguruan tinggi menjadi tempat para intelektual berwawasan luas.
"Padahal ini kan tempatnya para intelektual, wawasannya luas. Sarjana kok malah jadi radikal, saya juga heran," kata Said Aqil, di Malang, Rabu, 24 Mei 2017.
Ia menyebut jika radikalisme tumbuh di pesantren yang terletak di desa atau kampung sebagai hal yang wajar. Namun fenomena saat ini justru terbalik, radikalisme tumbuh di perguruan tinggi tempat para intelektual menempuh pendidikan.
"Yang harus dilakukan perguruan tinggi saat ini harus bertanggung jawab sebagai lembaga pendidikan yang elite, output yang intelek, berwawasan moderat, masa jadi tempatnya radikal," ujar Said.
Said Aqil memandang ada kesalahpahaman terkait paham yang dianut oleh para ekstremis. Ia menegaskan Islam sebagai agama yang mulia harus berjuang dengan cara yang mulia, bukan dengan radikalisme.
"Ini ada suatu kesalahpahaman atau pemahaman yang salah, tidak percaya diri, putus asa cari jalan pintas, akhirnya menggunakan cara radikal," katanya.
"Islam adalah agama yang mulia sehingga berjuang harus dengan cara yang mulia, kalau tidak dengan cara yang mulia merusak wajah Islam," dia menambahkan. (ase)