Kondisi Mengerikan Bangkai KM Mutiara Sentosa di Masalembu
- Veros Afif - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kapal penumpang KM Mutiara Sentosa I terbakar hebat di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kapal berpenumpang ratusan orang itu, terbakar pada Jumat sore, 19 Mei 2017, dalam pelayaran dari Surabaya, Jawa Timur menuju Balikpapan, Kalimantan.
Dalam insiden itu, lima penumpang dikabarkan meninggal dunia dan ratusan lainnya berhasil diselamatkan gabungan tim Search And Rescue (SAR). Lalu bagaimana nasib bangkai kapal itu setelah terbakar?
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, bangkai KM Mutiara Sentosa I hingga saat ini, Rabu, 24 Mei 2017, masih berada di lokasi kejadian. Yakni pada koordinat 05.33.01 LS-114.34.25 BT atau 3 mil timur laut Pulau Masalembu.
FOTO: Bagian dek depan kapal masih utuh.
Kondisi kapal cukup mengerikan, seluruh badan kapal sudah hangus, mulai dari dek belakang, anjungan hingga ke ruang nakhoda, tak luput dari kebakaran. Hanya bagian depan dek kapal yang terlihat masih utuh.
Di bagian dek atas sebelah kiri badan kapal, terlihat sebuah sekoci masih utuh. Kuat dugaan sekoci tak sempat diturunkan untuk menyelamatkan penumpang karena api sudah membesar.
Meski sudah enam hari kapal itu terbakar, tapi dari bagian dalam kapal masih ada api yang menyala, hal itu ditandai dengan masih banyak asap yang mengepul. Jika dilihat dari kondisi bangkai kapal, dipastikan kobaran api sangat besar.
FOTO: Asap masih mengepul dari dalam kapal.
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab terbakarnya kapal berbadan besar itu.
Sementara itu, sebelumnya Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, menduga api yang melumat KM Mutiara Sentosa I berasal dari percikan api dari salah satu truk yang berada di dek bawah.
FOTO: KNKT mendekati bangkai KM Mutiara Sentosa I.
Menurut Kepala Bidang Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Tanjung Perak, Edi Sumarsono, saat berangkat KM Mutiara Sentosa I dalam kondisi layak jalan. Karena itu, kapal pun berangkat pada Kamis malam, 18 Mei 2017.
"Kapal diuji petik (uji kelayakan) terakhir sebelum berangkat. Hasil uji petik, kapal layak jalan," kata Edi.
Laporan Veros Afif dari Masalembu