Korban Terakhir Santri Tenggelam di Garut Ditemukan
- VIVA.co.id/Diki Hidayat
VIVA.co.id – Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama Pol Airud Pantai Selatan Garut, Jawa Barat akhirnya menemukan kembali korban hilang kelima yang tenggelam di Pantai Cidora, di wilayah Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Garut Jawa Barat.
Korban yang merupakan santri Madrasah Stanawiyah (MTs) Integral Hidayatullah Depok ini ditemukan tewas di peraidan wilayah Mekarmukti atau berjarak 3,5 kilometer dari tempat kejadian awal korban berenang.
Korban kelima atas nama Saefullah Abdul Aziz (16) yang ditemukan Jumat siang ini pun langsung dievakuasi menggunakan kendaraan Basarnas untuk langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Kasat Polairud Polres Garut, AKP Tri Andri mengatakan bahwa korban Saefullah ditemukan Jumat siang sekitar pukul 11.50 WIB.
"Tim gabungan Basarnas, Pol Airud dan anggota Koramil sudah berhasil menemukan jasad korban bernama Saefullah, " ujarnya, Jumat, 19 Mei 2017.
Jasad korban Saefullah ditemukan di wilayah Pantai Gemblongan yang letaknya sekitar 3,5 kilometer ke arah utara dari tempat kejadian tergulung ombak di Pantai Cidora.
"Posisi jasad korban sudah mengapung di sekitar pesisir pantai," kata Tri.
Lebih lanjut dia mengatakan, jasad Saefullah langsung dievakuasi ke Puskesmas Sukarame Kecamatan Caringin. Rencananya jasad korban akan langsung diberangkatkan menuju kampung halamannya di Bandung.
"Informasinya pihak keluarga akan segera membawa jenazah korban terakhir dari lima yang dilaporkan hilang," ujarnya.
Dengan ditemukannya Saefullah, jumlah korban ditemukan sudah lengkap berjumlah lima orang. Sebelumnya jasad yang ditemukan masing-masing Faisal Ramadhan (16), Kholid Abdul Hasan (16) dan Rizal Amrulloh (16) berhasil ditemukan oleh tim pencari, Rabu 17 Mei 2017. Adapun korban Wisnu Dwi Airlangga (16), ditemukan tim pencari pada Kamis, 18 Mei 2017.
Kecolongan
Pihak pemerintah setempat mengakui bahwa insiden tenggelamnya wisatawan luar kota ini kecolongan atas kurangnya pengawasan di wilayah perairan, terutama di tempat wisata pantai.
"Memang kami akui kami kecolongan karena kurang pengawasan. Pihak kami sering kali kucing-kucingan dengan para wisatawan ketika larangan rambu bahaya berenang tak diindahkan," kata Camat Caringin, Engkos Hardy, Jumat, 19 Mei 2017.
Dengan ditemukannya korban kelima maka proses pencarian dihentikan oleh pihak Basarnas dan Pol Airud pantai selatan. Dalam sepekan terakhir, sudah ada delapan wisatawan yang tewas di sepanjang pantai selatan Garut termasuk lima siswa ini. Rata-rata para korban tak mengindahkan rambu larangan berenang di sepanjang pantai.