Fakta Kematian Dosen ITB, Coba Bakar Kaki dan Sayat Nadi
- Istimewa
VIVA.co.id – Kepolisian telah memastikan penyebab kematian dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Suryo Utomo, di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, murni karena bunuh diri.
Tapi, ada sejumlah fakta-fakta lain yang terungkap saat kedokteran forensik melakukan autopsi terhadap jenazah Suryo.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, berdasarkan penyelidikan dan pemeriksaan pada jenazah, ditemukan dugaan Suryo melakukan berbagai cara agar bisa mengakhiri hidup.
Sebelum tewas terseret arus Waduk Cirata setelah terjun bebas dari jembatan, Suryo diduga kuat berusaha menyayat urat nadi pergelangan tangannya dengan menggunakan pisau.
Hal itu terungkap setelah ditemukan luka sayat di pergelangan tangan kirinya. "Diduga menggunakan pisau cutter," kata Yusri, Senin, 15 Mei 2017 di Polda Jabar.
Selain itu, Suryo juga diduga berusaha bunuh diri dengan cara bakar diri. Tapi diduga cara itu gagal. Cara bunuh diri ini terungkap setelah ditemukan luka bakar di kaki dan cairan premium.
"Diduga karena cara-cara itu gagal, akhirnya Suryo melompat dari jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter dan terseret arus air. Ditambah keterangan dari keluarga, korban mengalami depresi," ujar Yusri.
Dilaporkan Hilang
Suryo ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di air Waduk Cirata, Sabtu, 13 Mei 2017. Sebelum ditemukan tewas, Suryo sempat dilaporkan hilang pada Rabu, 10 Mei 2017.
Suryo menghilang setelah mengantar ibunya, Ika Rini Astuti, menggunakan mobil sedan bernomor polisi F 1031 DC ke Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat. Terakhir, Suryo terlacak saat mobilnya terparkir di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis, 11 Mei 2017.
Jenazah pria berusia 30 tahun tersebut sudah dimakamkan di TPU Cikutera Bandung, Minggu, 14 Mei 2017 malam. Suryo meninggalkan istri dan satu orang anak. (ren)
Laporan Jhon Hendra dari Bandung