Melebihi Kapasitas, 90 Napi di Medan Dipindahkan
- VIVA/Putra Nasution
VIVA.co.id – Rumah tahanan Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, memindahkan 90 orang narapidananya ke rutan dan lapas lainnya di Sumut.
Pemindahan itu menyusul kondisi rutan yang melebihi kapasitas, dan dikhawatirkan bisa terjadi kejadian seperti di Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau.
Kepala Pengamanan Rutan Klas IA Tanjung Gusta Medan, Nimrot Sihotang mengatakan, 90 napi itu, dipindahkan ke Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan 30 orang. Kemudian Rutan Kelas II B Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, berjumlah 30 orang.
Selanjutnya, 30 orang napi juga dipindahkan ke Lapas Kelas II B Tebing Tinggi. Pemindahan ini, bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara untuk pengamanan pemindahan narapidana dan selama proses perjalanan menuju lapas yang dituju.
"Untuk menindaklanjuti perintah Menkumham dalam rangka menanggulangi overkapasitas Rutan Kelas IA Medan melakukan pemindahan napi ke rutan dan lapas di Sumut yang masih mau menerima napi walaupun sudah sama-sama mengalami over kapaitas," kata Nimrot kepada VIVA.co.id, Sabtu sore, 13 Mei 2017.
Nimrot menjelaskan, setelah dilakukan pemindahan 90 napi. Kini, jumlah tahanan yang menghuni Rutan Tanjung Gusta Medan, berjumlah 3.696 orang. Meskipun diakuinya, jumlah tersebut masih tetap over kapasitas, karena rutan tersebut seharusnya hanya bisa dihuni 1.281 orang.
"Rutan ini dihuni oleh tahanan dan narapidana dari berbagai kasus mulai dari tipikor, narkoba dan kriminal umum," ujar Nimrot.
Dia menambahkan, pengiriman napi ke lapas dan rutan di Sumut dilakukan pada Jum'at malam, 12 Mei 2017, sekitar pukul 23.00 WIB. Pemindahan napi dengan pengawalan ketat puluhan personel polisi bersenjata lengkap.
"Pengiriman napi ke lapas dan rutan lain seharusnya masih tetap dilaksanakan, namun saat ini berhenti dikarenakan semua lapas dan rutan di Sumut telah over kapasitas selain itu jumlah petugas yang tidak sebanding.”
Sebelumnya, ratusan narapidana kabur dari Rumah Tahanan Kelas II Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Jumat siang, 5 Mei 2017. Napi melarikan diri setelah terjadi kerusuhan di dalam lapas menjelang salat Jumat. Ratusan napi itu merusak gembok dan engsel rutan, mereka berhamburan lari ke luar lapas.
Dari laporan sementara, kerusuhan yang terjadi dipicu tuntutan pencopotan kepala keamanan. Para napi menganggap kepala keamanan Rutan Sialang Bungkuk bermasalah dan tidak adil terhadap sesama narapidana. Ratusan napi mendobrak pintu samping rutan dan akhirnya melarikan diri. (mus)