Hacker Pembobol Sistem Keuangan BRI Diterbangkan ke Jakarta

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber :
  • bri

VIVA.co.id – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya membawa dua tersangka peretas (hacker) sistem keuangan Bank BRI, Firwanto (36 tahun), warga Jalan Bungaran I No 641 Kelurahan 8 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang dan Jeli Karpok (25), ke Jakarta, hari ini.

Diancam Hacker Seberapa Tajir Hakim Eko Aryanto yang Punya 3 Mobil Ini

Mereka telah lama menjadi target petugas setelah dilaporkan oleh pihak BRI yang mengalami kerugian sebesar Rp1,2 miliar, setelah menjebol sistem pertahanan keuangan Bank BRI dan mengambil saldo para nasabah.

Kapolresta Palembang, Komisaris Besar Wahyu Bintono Hari Bawono, mengutarakan, sebelumnya memang sebanyak lima orang diamankan. Namun, Wahyu sendiri enggan memberikan keterangan secara mendetail dari hasil pemeriksaan.

Data Pribadi Hakim Eko Aryanto Diumbar, Hacker Ancam Bongkar Rekening

"Ini dalam pengembangan, yang melakukan pemeriksaan dari Polda Metro. Saya tidak bisa terlalu terbuka karena menyangkut undang-undang khusus. Kasusnya ada di Polda Metro," kata Wahyu, di Palembang, Sumsel, Kamis, 11 Mei 2017.

Sementara itu, Kanit III Subdit Cyber Crime Diskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Khairuddin, menjelaskan, sebanyak delapan personel dari mereka telah lama mengintai gerak-gerik para pelaku.

AI, Anugerah atau Neraka bagi Dunia Bisnis

"Kemarin kita langsung sergap. Untuk yang lain masih dikembangkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua terduga hacker penjebol sistem keuangan Bank BRI dibekuk oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, di Jalan Bungaran I nomor 641 Kelurahan 8 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 10 Mei 2017.

Modus yang digunakan para pelaku yakni mengubah verifikasi data rekening milik nasabah Bank BRI setelah meretas sistem keuangan milik salah satu bank pelat merah itu. Setelah meretas, mereka memindahkan saldo yang ada di dalam rekening para nasabah tanpa sepengetahuan mereka. (one)

Ilustrasi suara atau audio.

Bahaya Deepfake Suara

Deepfake berbasis suara akan menjadi ancaman siber pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025