Sumsel Terima Dana 21 Juta US Dolar untuk Restorasi Gambut

Ilustrasi - Simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menerima bantuan dana senilai 21 juta US Dolar untuk pendanaan restorasi gambut di daerah itu.

Polda Sumsel Tangani Penganiayaan pada Dokter Muda Koas yang Viral di Media Sosial

Dana itu, dikucurkan dari enam perusahaan skala nasional dan internasional yang berhasil digandeng Sumatera Selatan untuk pemulihan lahan gambut yang terbakar pada tahun 2015 lalu.

"Mereka sudah sepakat membantu 21 juta USD. Dana tersebut digunakan sebagai kinerja dasar," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Rabu, 10 Mei 2017.

UMP Sumsel Naik 6,5 Persen Jadi Rp3,68 Juta

Menurut Alex, meski telah ada bantuan pendanaan, secara prinsip penanganan restorasi gambut membutuhkan biaya lebih besar dari itu. Catatannya, setidaknya untuk satu hektare lahan membutuhkan dana hingga 2,7 miliar USD.

"(Karena itu) Kita sangat membutuhkan bantuan negara luar," kata Alex.

KPK OTT Lagi, Kali Ini di Pekanbaru Riau

Di sisi lain, kini seluruh gubernur di Sumatera, mulai dari Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan, telah bersepakat membentuk Forum Pertumbuhan Hijau.

Lembaga ini dibentuk sebagai upaya untuk mengendalikan dan mengelola hutan dan kebakaran lahan serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Kami haraop dengan kesepakatan dan bantuan institusi nasional dan internasional ini dapat memulihkan dan merehabilitasi daerah yang terjadi karhutal," kata Alex.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq usai Rapat Koordinasi Hasil Pertemuan Conference of Parties (COP) ke-19 dari ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.

Menteri Lingkungan Hidup Optimis Dapat Tekan Angka Kebakaran Hutan dan Lahan 

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan Pemerintah siap menangani potensi Karhutla di 2025, sekaligus menekan dampaknya seminimal mungkin.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024