Wali Kota Sesumbar Semarang Bebas Banjir Rob pada 2018
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA co.id - Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk mengatasi banjir rob atau banjir dari luapan air laut di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dana itu bersumber dari Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan pemerintah pusat.
Skema penanganan banjir melalui tiga proyek besar, yakni membangun tiga embung (cekungan penampung), peninggian parafet sungai, dan normalisasi Kanal Banjir Timur.
Tiga embung akan dibangun di Trimulyo, Kaligawe-Sawah Besar, dan Karangroto. Masing-masing untuk menampung tumpahan air yang kerap membanjiri sejumlah lokasi di timur Kota Semarang.
Pemerintah sedang mengerjakan peninggian parafet Kali Tenggang dan Kali Sringin yang juga untuk mengatasi banjir rob di Semarang. Proyek itu ditargetkan selesai pada 2018.
Selain itu, proyek besar normalisasi Kanal Banjir Timur kini telah memasuki proses lelang. Normalisasi ditargetkan dimulai tahun 2017.
“Sesuai rencana akan rampung pada tahun 2018. Setelah itu dilanjutkan dengan mega proyek tol Semarang-Demak, yang juga akan berfungsi untuk tol laut,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu, 7 Mei 2017.
Hendrar pun optimistis, jika ketiga proyek besar itu rampung, persoalan banjir di Kota Semarang yang puluhan tahun menjadi momok warga akan terurai. Banjir rob, terutama di Jalan Pantura Kaligawe, kerap menjadi momok pemudik tiap menjelang Lebaran.
"Maka PR (pekerjaan rumah; tugas) selanjutnya adalah kebersihan saluran-saluan sekunder yang ada. Kami minta warga aktif menyampaikan keluhan langsung kepada lurah, camat, atau langsung pada saya," ujar Wali Kota.