Kapok Belasan Tahanan Kabur, Polres Malang Ubah Sistem Besuk
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Kepolisian Resor Malang, kapok dan tak ingin mengulangi insiden 17 tahanannya kabur, meski semua sudah ditangkap lagi. Polisi mengubah sistem besuk: tak hanya merevisi jadwal kunjungan, tetapi juga memperketat pengamanan.
Jadwal kunjung hanya setiap Selasa dan Kamis dan mulai pukul 10.00-15.00 WIB. Pengawasan dibuat lebih ketat, dengan penambahan personel jaga. Ruang pertemuan keluarga, atau pembesuk dengan tahanan pun kini dibatasi kaca tembus pandang dan komunikasi hanya melalui pesawat telepon khusus.
"Jadi, (pembesuk dengan tahanan) bicara melalui telepon; tidak bisa bersentuhan," kata Kepala Polres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung, kepada wartawan pada Kamis malam, 4 Mei 2017.
Polisi telah menangkap lagi semua tahanan yang kabur. Polisi membekuk mereka di tempat dan waktu berbeda selama dua pekan. Dua di antara mereka bahkan ditembak karena, menurut polisi, melawan saat hendak ditangkap lagi.
Tujuh belas tahanan Polres Malang itu kabur dari sel pada Rabu dini hari, 19 April 2017. Mereka melarikan diri setelah menjebol atap ruang kamar mandi tahanan di sisi barat, lalu memanjat tembok pagar setinggi tujuh meter.
Polres Malang lalu membentuk 17 tim untuk mengejar dan menangkap mereka. Satu tim ditugaskan menangkap satu tahanan kabur.
Polisi sedari awal telah mengingatkan para tahanan yang kabur itu, agar segera menyerahkan diri kepada aparat. Jika mereka melawan saat ditangkap, polisi tak segan menembak.
"Kalau tidak (menyerahkan diri), mohon maaf, saat proses penangkapan, barang kali ada tindakan keras yang kita lakukan," ujar Yade Setiawan sehari setelah para tahanan itu kabur.