Alat untuk Setrum Siswa SD di Malang Pernah Dicoba pada Guru
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, mendatangi langsung SD Negeri III Lowokwaru, yang belakangan ramai diberitakan media massa karena sang Kepala Sekolah menyetrum empat siswanya dengan sebuah alat hasil buatannya.
Wakil Wali Kota mengumpulkan semua unsur sekolah, mulai Komite Sekolah, para wali kelas, guru-guru, termasuk Kepala Sekolah. Dia ingin mengetahui pasti duduk perkara masalah yang bagi sebagian kalangan dianggap sebagai kekerasan terhadap anak itu.
Menurut Sutiaji, sang Kepala Sekolah, Tjipto Yuhwono, membuat alat bertenaga listrik itu untuk terapi membantu konsentrasi. Alat pernah diujicobakan kepada sejumlah guru dan tak ada efek apa pun.
Namun setelah digunakan kepada empat siswa yang masih kanak-kanak itu, baru dirasakan dampaknya: mereka mimisan dan kepala pusing. Tjipto berdalih untuk membantu siswa-siswa itu berkonsentrasi.
"Namun apa pun alatnya, tidak boleh mengganggu fisik dan psikis. Meski itu masih diperdebatkan, karena bicara fisik, kan, butuh visum. Psikisnya juga dikhawatirkan terganggu. Tidak boleh ada kekerasan, baik psikis dan fisik, di dunia pendidikan," kata Sutiaji pada Kamis, 4 Mei 2017.
Mengenai upaya rehabilitasi mental empat siswa korban penyetruman itu, Pemerintah Kota para guru agar ada pendampingan kepada mereka. Soalnya dikhawatirkan menggangu psikis siswa sebelum pelaksanaan Ujian Nasional dua pekan lagi.
"Saya kasihan, kami datang ke sini saja mereka takut. Saya minta wali kelas untuk memberikan rasa aman dan memberi motivasi agar tidak takut. Kita doakan agar nilai UN mereka bagus," ujar Wakil Wali Kota. (ase)