Janji Buruh KSPSI kepada Jokowi Jelang Hari Buruh 2017
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nuwa Wea, ikut mendampingi acara peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Urban Town Loftvilles, Serpong, Jalan Raya Bukit Serua, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 27 April 2017.
Di hadapan Presiden Joko Widodo, Andi Gani yang juga Komisaris Utama PT PP Tbk, yang menggarap hunian ini ikut menyinggung soal peringatan Hari Buruh atau Mayday, 1 Mei 2017. Menurutnya, pelaksanaan aksi buruh akan diubah konsepnya dari tahun-tahun sebelumnya.
Andi Gani yang juga anak ketiga dari almarhum Jocob Nuwa Wea, Menakertrans pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, berjanji aksi buruh tahun ini akan berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya di Jakarta.
"Dulu Mayday banyak yang takut. Tapi tahun ini nanti nuansa akan berbeda," kata Andi Gani.
Andi Gani menambahkan, aksi demo dalam peringatan hari buruh akan dilaksanakan dengan konsep atraksi parade budaya yang dilakukan dengan long march menuju Istana Merdeka.
"Akan ada marching band dengan aman dan damai," katanya.
Seperti diketahui, hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rusunami untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Tangerang Selatan, Banten.
Hunian vertikal ini digarap PT PP Precast – anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PP Tbk. Pembangunan dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Ada sembilan menara hunian vertikal yang terdiri dari 6.000 unit. Hunian ini dijual dengan harga Rp294 juta per unit, dengan luas 30 meter persegi. Ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang keluarga.
Dalam peletakan batu pertama ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadimuljono, dan Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, ikut mendampingi Presiden Jokowi. (one)
Peringati Mayday, Buruh di Sumsel Santuni Kawan yang Terkena PHK
Ada 11 perusahaan di Sumatera Selatan yang terdampak corona.
