Mensos Ingin Warga Punya Saham PT Semen Indonesia di Rembang
- Viva.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap, masyarakat bisa turut andil memiliki saham perusahaan pemerintah maupun swasta. Salah satunya, saham milik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Kepemilikan saham perusahaan oleh warga sekitar, menurut Khofifah, sesuai dengan intruksi langsung Presiden Joko Widodo. Tujuannya, agar keberadaan suatu perusahaan bisa berimbas langsung untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
"Arahan Presiden memang begitu. Jadi, bagaimana masyarakat bisa menjadi pemilik dari berbagai produksi, apakah itu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), atau private sector, " kata Khofifah, Jumat malam, 21 April 2017.
Terkait kepemilikan saham itu, Khofifah menyebut, tahapan itu bisa dilakukan dengan pemegang saham, atau share holder, baik oleh Pemerintah Kabupaten, Provinsi, atau masyarakat langsung.
Ide kepemilikan saham itu, lanjut Khofifah, tak hanya khusus untuk pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Rembang saja. Namun, Presiden menginginkan, agar bisa diterapkan di seluruh BUMN maupun private sector.
"Intinya, Presiden ingin jika masyarakat bisa menjadi pemilik tolong prioritaskan, " tambahnya.
Ketua Umum Muslimat Nahdhatul Ulama itu mencontohkan, seperti halnya perusahaan inti plasma, usaha ini harus mendapatkan pendampingan menajemen yang baik. Tujuannya, agar usaha itu menjadi semakin profit dan bukan dijual. "Justru, ini akan jadi embrio untuk menjadi sebuah koorporasi. Ini akan menjadi pintu masuk untuk mengurangi ketimpangan, " tutur dia.
Terkait pabrik semen Rembang, Khofofah menilai, perusahaan milik BUMN itu berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan warga telah dilakukan melalui banyak program. Utamanya, pemberian dana tanggung jawab sosial perusahaan, atau CSR, baik pendidikan maupun pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
"Dari proses konfirmasi saya dan informasi warga, ternyata warga di sekitar pabrik Semen Indonesia sini justru merasakan nilai tambahnya, " kata Khofifah.
Khofifah menganggap, selama ini banyak informasi tak komprehensif yang berkembang di masyarakat. Utamanya terkait isu-isu bahwa keberadaan pabrik semen yang disebut akan menyengsarakan warga. Atas hal itu, ia lalu mengecek langsung informasi itu dari Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Komisi VI hingga bupati Rembang.
"Nah, saya tanya bagaimana ceritanya. Bagi saya, seing is believing, mari kita melihat. Kita akan percaya bagaimana realitas di masyarakat seperti apa. Ternyata, ada signifikansi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, " katanya. (asp)