Pembunuh Satu Keluarga di Medan Punya Kepribadian Tertutup

Polisi perlihatkan foto Andi Lala, tersangka otak pembunuhan satu keluarga di Medan,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA.co.id – Aparat kepolisian telah melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, Andi Lala. Dari hasil pemeriksaan, Andi Lala tidak mengalami ganggu kejiwaan atau psikopat.  

"Kita lakukan dengan tiga metode yakni, wawancara atau interview, tes psikologi dan kita juga lakukan observasi terhadap tersangka," kata Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sumut AKBP Horas Mangasi Silaen kepada wartawan di Medan, Jum'at malam, 21 April 2017.

Untuk mengetes kejiwaan pembunuh sadis dengan korban lima orang itu, Polda Sumatera Utara menerjunkan tim Psikologi Biro Sumber Daya Manusia Polda Sumut. Setelah diperiksa, Andi Lala memiliki kepribadian tertutup.

"Tersangka merupakan pribadi yang introvert (tertutup) denhan tingkat inteligensi cenderung di bawah rata-rata. Namun, di sisi lain pelaku juga menyimpan agresivitas yang tinggi," tuturnya.

Dengan begitu, polisi menyimpulkan bahwa Andi Lala ini memiliki sifat tidak rasional untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya. "Hal itu mengakibatkan tersangka Andi Lala kerap bersifat kognitif dan mengambil keputusan yang tidak rasional," ujarnya.

Untuk diketahui, Andi Lala (35) diciduk aparat kepolisian dari Polda Sumatera Utara dibantu Polda Riau di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan, tepatnya di  Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu subuh, 15 April 2017, sekitar pukul 05.10 WIB.

Sebelumnya, aparat kepolisian juga sudah meringkus dua pelaku lainnya, yakni Roni (21) dan Andi Saputra (27). Keduanya, diamankan didua lokasi berbedah di Sumatera Utara, beberapa hari lalu.

Seperti diberitakan, pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi di rumah korban, di jalan Mangaan Gang Benteng, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu dini hari, 9 April 2017.

Akibatnya, lima orang tewas dan seorang anak berusia empat tahun kritis. Kelima korban yang tewas dalam pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri Rianto (40) dan Sri Ariyani (40).

Kemudian, kedua anak mereka, Syifa Fadilah Naya (13) dan Gilang Laksono (8) dan mertua Riyanto, Sumarni (50). Sedangkan putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, K (4), ditemukan dalam keadaan kritis.

Polisi Ungkap Kematian Misterius dan Sadis Sekeluarga di Tangerang