Lima Ribu Napi se-Jawa Barat Serentak Khataman Alquran
- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA.co.id - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat menggelar khataman Alquran bagi para narapidana dan tahanan di 31 lembaga pemasyarakatan dan dua rumah tahanan.
Kegiatan khataman Alquran itu digelar serentak dalam rangka memperingati Hari Pemasyarakatan ke-53 pada Kamis, 20 April 2017.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Susy Susilawati, menjelaskan bahwa khataman Alquran dipilih sebagai agenda pokok untuk memantapkan pola baca kitab suci dan membenahi spiritual warga binaan.
Susy meninjau langsung kegiatan khataman itu di Masjid Al Hidayah, kompleks Rutan Kebonwaru Kota Bandung. Dia melihat tak sedikit warga binaan menangis saat membaca Alquran.
"Mereka terharu karena mereka di dalam lapas (lembaga pemasyarakatan) bisa menamatkan Alquran. Sementara di luar, mereka tak bisa melakukannya, bahkan melupakannya," kata Susy.
Kementerian juga memberikan apresiasi warga binaan yang mengkhatamkan Alquran dengan penilaian khusus dan berguna menjadi rekomendasi pemberian remisi. Tapi rekomendasi remisi itu hanya bagi napi kasus terorisme, narkotika, korupsi, kejahatan keamanan negara, kejahatan HAM, dan kejahatan transnasional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012.
Menurutnya, selain pembenahan spiritual warga binaan, pembekalan keterampilan wirausaha bagi warga binaan menjadi program andalan. "Ini perlu karena lapas dan rutan saat ini diarahkan ke lapas industri," ujarnya.
Rekor Muri
Satu di antara yang menggelar khataman Alquran itu adalah Rumah Tahanan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Ada 120 narapidana di Rutan Cilodong yang ikut dalam kegiatan itu.
Para narapidana/tahanan di Rutan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, mengikuti khataman Alquran pada Kamis, 20 April 2017. (VIVA.co.id/Zahrul Darmawan)
Menurut Kepala Rutan Cilodong, Sohibur Rachman, kegiatan itu sebenarnya digelar serentak di 500 lapas/rutan se-Indonesia. Bahkan hataman itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).
“Jadi (hkataman Alquran) ini digelar secara serentak bukan cuma di sini. Selain positif, kami berharap kegiatan ini dapat mengubah perilaku warga binaan. Hati jadi tenang dengan membaca Alquran,” katanya.
Tak hanya khataman Alquran, di sela-sela kegiatan itu juga diisi dengan olahraga bersama hingga permainan tradisional. “Dengan kegiatan ini juga kami ingin menegaskan bahwa mereka (narapidana) masih berarti dan masih memiliki masa depan yang lebih baik,” ujarnya. (ase)
