Pelat Mobil yang Ditembaki Polisi Palsu
- VIVA/Adjie YK Putra
VIVA.co.id – Polisi menemukan fakta baru atas insiden penembakan mobil Honda City oleh oknum anggota Polres Lubuk Linggau. Dari hasil penyelidikan, pelat mobil yang digunakan ternyata palsu.
Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Hajat Mabrur, mengatakan dari hasil identifikasi dan pengecekan, pelat mobil dengan nomor BG 1488 ON ternyata bukan yang asli.
Dari hasil register kendaraan, mobil honda City tersebut memiliki pelat nomor B 1412 PAG, yang merupakan kendaraan yang teregister di Jakarta.
"Belum tahu motifnya apa sampai memalsukan pelat mobil. Karena sopirnya Diki sekarang masih dirawat," kata AKBP Hajat, Rabu, 19 April 2017.
Selain itu, polisi sejauh ini belum menemukan Surat Izin Mengemudi (SIM) milik Diki yang saat itu sebagai sopir. Bahkan, mobil jenis sedan tersebut juga sudah menyalahi aturan, di mana kapasitas penumpang berjumlah tujuh orang.
"Kami bukan membela diri, itu fakta di lapangan. Penumpangnya juga lebih kapasitas, ada tujuh orang dan satu sopir. Jadi delapan," ujar Hajat.
Untuk selanjutnya, Polres Lubuk Linggau akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menelusuri asal usul dan kepemilikan mobil. Keterangan juga nantinya akan diperoleh dari korban Diki jika kesehatannya mulai stabil.
"Habis Pilkada DKI baru kami koordinasi dengan Polda Metro. Sekarang kan di sana sedang sibuk," tegasnya.
Sebelumnya, sebuah mobil sedan Honda City dengan nomor polisi BG 1448 ON dihujani peluru oleh anggota polisi pada Selasa, 18 April 2017. Mobil tersebut ditembaki lantaran kabur saat polisi tengah melakukan razia kendaraan.
Kepala Biro Penerangan masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, mengatakan kronologi penembakan itu terjadi ketika mobil itu hendak berangkat kondangan ke Muara Belti.
Setiba di depan SMA Negeri Lubuk Linggau, ada beberapa anggota polisi lalu lintas Polres Lubuk Linggau, Polda Sumatera Selatan, yang sedang melakukan razia cipta kondisi.
"Ketika diberhentikan, mobil tersebut tidak mau dan mencoba menabrak anggota yang sedang melakukan razia," kata Rikwanto di Jakarta, Rabu, 19 April 2017.
Melihat gelagat yang tidak baik itu, anggota polisi inisiatif untuk melakukan pengejaran. "Setibanya di Jalan SBM II Kelurahan Margamulya, ada anggota Polres Lubuk Linggau yang mengejar dan melakukan penembakan kurang lebih 10 kali tembakan," katanya.
Kemudian, kata Rikwanto, setelah mobil itu berhenti terdapat enam orang penumpang dan lima orang mengalami luka tembak dan satu orang meninggal dunia.
Berikut daftar penumpang yang terkena peluru tembakan polisi:
1. Dewi Erlina (40) tertembak di bahu kiri atas.
2. Novianti (30) tertembak di pundak kanan.
3. Genta (2) tertembak di kepala bagian samping kiri.
4. Surini (54) tertembak sebanyak tiga kali di bagian dada hingga meninggal dunia.
5. Indra (33) tertembak di leher bagian depan dan kondisinya kritis.
6. Diki (30) tertembak di bagian perut kiri.
(ase)