Pelempar Molotov di Geraja Ambarawa Diduga Stres
- Istimewa
VIVA.co.id – Pemeriksaan terhadap Muh Fahrudin (37), pelaku pelemparan molotov ke Gereja Katolik Santo Yusuf, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terus dilakukan. Tapi dari hasil pemeriksaan awal, pelaku yang merupakan warga Kecamatan Bergas, Semarang, adalah orang yang mengalami gangguan jiwa.
"Pelaku diduga 44 (gila) karena saat ditanyai soal-soal ledakan itu berubah-ubah, dia enggak nyambung," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Djarod Padakova, Kamis, 13 April 2017.
Meski demikian, Djarot menyatakan, Fahrudin akan tetap ditahan untuk memastikan apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan guna memastikan hal itu.
Aksi Fahrudin meledakkan petasan yang dimasukkan dalam botol berisi bensin dilakukan pada pukul 14.30 WIB. Tiga molotov dilempar ke dekat gerbang gereja dan hanya satu molotov yang meledak. Sempat ada kobaran api saat molotov meledak.
Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja sedang mempersiapkan Misa Kamis Putih. Aksi itu kebetulan diketahui oleh seorang saksi mata yang langsung mengejar pelaku.
"Pelaku melakukan aksinya sendiri. Dia jalan kaki dan saksi langsung lapor polisi hingga akhirnya ditangkap, " jelas Djarod.
Dari tangan Fahrudin, polisi mengamankan lima botol kecil minuman berenergi, 16 petasan jenis kembang api, satu sandal kulit warna hitam, satu topi, handuk dan korek api untuk membakar molotov. (ase)