3 Hektare Kawasan Wisata Pulau Mandeh Rusak Parah
- Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA.co.id – Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, meradang. Sebab, Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh yang disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatera, rusak parah. Kerusakan tersebut disinyalir melibatkan sejumlah oknum pejabat tinggi daerah dan provinsi.
Saat dihubungi VIVA.co.id, Hendrajoni menyebutkan, sedikitnya ada tiga hektare kawasan di Pulau Mandeh Sumatera Barat yang rusak akibat pembangunan penginapan, yang dilakukan oleh sejumlah oknum pejabat. Pembangunan tersebut sama sekali belum mengantongi izin apa pun.
"Akibat itu, hutan mangrove dan terumbu karang yang selama ini menjadi daya tarik jadi rusak parah. Kerusakan yang paling parah berada di Nagari Sungai Nyalo," kata Hendrajoni, Rabu 12 April 2017.
"Pulau mandeh ini merupakan investasi yang paling besar. Tapi, akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, sekarang sudah rusak, sudah hilang keindahan dan keasliannya," ujarnya menambahkan.
Hendrajoni menegaskan, saat ini ia sudah melarang seluruh aktivitas pembangunan di kawasan Pulau Mandeh. Bahkan, ia juga telah meminta bawahannya untuk mengumpulkan sejumlah bukti, agar pelaku pengrusakan lingkungan itu bisa diproses hukum.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan secara langsung percepatan pembangunan Pulau Mandeh sebagai KWBT. Bahkan, Jokowi saat itu menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, untuk segera menyelesaikan pengerjaan jalan dan infrastruktur lainnya dalam waktu dua tahun.
Jokowi saat itu meminta agar semua pihak dapat menjaga keaslian Pulau Mandeh. Karena, menurutnya keindahan Pulau Mandeh tak kalah menarik dengan Raja Ampat. (hd)