Siswa SD Sungkung Kalbar Dapat Bantuan Tas dari Jokowi
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Media sosial pada awal bulan ini sempat dihebohkan dengan postingan seorang guru bantu di SDN 04 Sungkung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Melalui akun instagram pribadinya @anggitpurwoto, Anggit memposting foto-foto dan video murid didiknya yang harus menempuh jarak jauh ke sekolah dengan bekal seragam dan tas memprihatinkan.
Salah satu video yang berjudul 'Pak Jokowi Minta Tas', menyorot empat siswa yang hanya menggunakan plastik sebagai pengganti tas. Dalam video itu para siswa SD ini meminta "Pak Jokowi minta tas,".
Pihak Istana langsung merespons. Pada 7 April 2017, Presiden Jokowi yang mendapat laporan itu, langsung mengutus tim menuju ke lokasi. Hingga akhirnya diputuskan mengirimkan bantuan. Bahkan, tak hanya ke SDN 04 Sungkung, tapi juga ke SD yang lain.
Kini, bantuan itu telah tiba. Seperti dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Rabu, 12 April 2017 bantuan tersebut dibagikan serentak pada dua hari lalu, pukul 09.00 WIB.
Bantuan untuk SDN 04 Sungkung diterima Kepala Sekolah Baring Susanto. Untuk SDN 09 Senoleng diterima Kepala Sekolah Kasianus. Sementara, bantuan untuk SDN 10 Medeng diterima Guru Kelas Musa dan bantuan untuk SDN 11 Senebeh diterima oleh Guru Kelas Gabriel.
Sebanyak 135 paket bantuan telah disiapkan untuk para pelajar di SDN 04 Sungkung, 148 paket untuk para pelajar di SDN 11 Senebeh, dan 168 paket untuk para pelajar di SDN 10 Medeng. Kemudian, sebanyak 151 paket bantuan untuk para pelajar di SDN 09 Senoleng.
Presiden memberikan paket bantuan untuk setiap sekolah yang berisikan 4 set foto Presiden dan Wakil Presiden, 2 bendera merah putih, buku soal pelajaran, 10 kotak kapur tulis, 2 penghapus papan tulis, 2 atlas, 2 peta dunia, dan 100 papan alas ujian.
Siswa SDN 04 Sungkung, Kalbar dapat bantuan dari Presiden Jokowi, Senin (10/4/2017)
Untuk mencapai lokasi, bukanlah perkara mudah. Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo menjelaskan, harus melalui jalur udara, darat dan menyeberangi sungai berjam-jam.
"Itu perlu lewat jalan darat menggunakan truk enam jam, kemudian menggunakan sungai 7-8 jam setelah itu perjalanan darat satu jam," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang guru bantu bernama Anggit Purwoto mengunggah sejumlah foto dan tulisan soal kehidupan para siswanya di SDN 04 Sungkung.
Foto itu menampilkan kondisi memprihatinkan para siswa yang menempuh pendidikan. Atas itu, Anggit Purwoto pun berinisiatif untuk meminta bantuan Presiden, agar para siswanya bisa menikmati fasilitas yang layak seperti sekolah di daerah lainnya.
Cerita Inspiratif GenRengers Educamp dalam Menurunkan Angka Pernikahan Dini
Sejak 2016, Nordianto mulai merancang GenRengers Educamp sebagai wadah untuk mendidik para relawan muda.
