Enam Fakta di Balik Serangan Air Keras ke Novel Baswedan

Penyidik KPK Novel Baswedan (kiri) saat di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Sebuah teror berupa penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menghentak publik, Selasa pagi, 11 April 2017.

Novel Baswedan Harap Prabowo Subianto Tinjau Ulang 10 Capim KPK

Akibat ini penyidik senior KPK itu menderita luka bakar di wajahnya. Bahkan akibat itu, Novel Baswedan harus menjalani operasi mata.

Sejauh ini, belum diketahui motif dan pelaku dari aksi teror itu. Informasi sementara, pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor dan menyerang Novel usai salat subuh berjamaah tak jauh dari kediamannya.

Inovasi Baru, Menonton Film dalam Format Vertikal dengan Sinemini

Berikut sejumlah fakta di balik penyerangan air keras kepada Novel Baswedan:

1. Orang asing di permukiman Novel
Dua pekan sebelum mendapat serangan air keras, Novel sempat mencurigai ada orang yang membuntutinya. Itu dirasakan Novel di kediamannya. Kesaksian itu diungkap oleh Imam Masjid Al Ikhsan Abdyr Rahim Hasan.

Pertemuan Alexander Marwata dengan Eko Darmanto Diusut Polisi, Ini Kata Novel Baswedan

"Mas Novel sempat cerita, katanya, 'dua minggu ini, saya merasa dibuntuti. Tetapi, saya enggak cerita ke siapa-siapa, takut dikira paranoid'. Gitu, dia bilang," kata Abdur. 

2 Air Keras di Gelas
Dari oleh tempat kejadian perkara, polisi menemukan sebuah gelas yang diduga untuk membawa air keras. Gelas ini menjadi barang bukti. Besar kemungkinan pelaku tidak membawa air keras dalam jumlah banyak.

"Ada cangkir yang masih ada air diduga air keras, kita amankan dari lokasi," kata Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono. (Baca: Ada Cangkir Berisi Air Keras di Lokasi Penyerangan Novel)

3. Sempat melawan
Saat diserang, Novel Baswedan yang berjalan kaki sempat melakukan perlawanan. Namun karena perihnya air keras yang mengenai wajahnya membuat Novel justru menabrak pohon hingga membuat kepalanya terluka.

"Korban sempat menghindar dan mencoba melarikan diri namun korban juga sempat terkena pohon sehingga luka di kepalanya," kata Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono.

4. Terancam buta
Air keras merupakan senyawa berbahaya yang bisa melukai jaringan kulit. Novel bahkan hingga kini mengalami susah penglihatan. Dari pengakuan Allisa Wahid, penyidik KPK ini kabarnya akan menjalani operasi mata akibat serangan itu. (Baca: Penyidik KPK Novel Baswedan Akan Jalani Operasi Mata)

5. Bersamaan Pencekal Setya Novanto
Penyerangan Novel Baswedan bertepatan dengan keputusan KPK menerbitkan surat pencekalan terhadap Ketua DPR Setya Novanto. Kebijakan itu berlaku selama enam bulan. Setya Novanto akan menjalani penyidikan mendalam dalam kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang juga ditangani oleh Novel Baswedan. (Baca: KPK Benarkan Ketua DPR Setya Novanto Dicegah)

6. Pernah Ditabrak
Teror terhadap Novel Baswedan bukan lah kali pertama terjadi. Penyidik independen KPK ini pernah mengalami intimidasi, dan pernah juga ditabrak lari.

Firli Bahuri Penuhi Panggilan Pemeriksaan Dewas KPK

Firli Bahuri Mangkir Lagi dari Panggilan Polisi, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Geram Minta untuk Langsung Ditangkap

Mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap geram kepada Eks ketua KPK Firli Bahuri yang mangkir lagi dalam pemeriksaan polisi yang dijadwalkan hari ini di Polda Metro Jaya

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024