Eks Wakil Ketua KPK Khawatir Novel Baswedan Bisa Buta
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Bambang Widjojanto, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, mengutuk keras serangan teror terhadap penyidik Novel Baswedan. Penyidik senior KPK itu disiram air keras usai menjalankan ibadah salat subuh di dekat rumahnya Selama pagi tadi.
Polisi tengah sibuk memburu pelaku. Namun, Bambang menduga serangan itu sudah direncanakan dan kemungkinan dilakukan olah para koruptor yang kini sedang ditangani oleh KPK.
Pernyataan Bambang ini disampaikannya dalam linimassa Twitter miliknya, Selasa, 11 pril 2017. Berikut sejumlah cuitan Bambang.
1. Sy, Bambang Widjojanto menyesalkan & mengutuk keras, tndkan brutal pnyiraman air keras di muka Novel,penyidik KPK pic.twitter.com/LCSmrBbAYs
— Bambang Widjojanto (@sosmedbw) 11 April 2017
2. Novel Penyidik Utama KPK ks Korupsi eKTP. Kejadian, Slasa, 11 April, pkl 05.10, setelah Novel tunaikan Sholat Subuh berjamaah di Masjid.
— Bambang Widjojanto (@sosmedbw) 11 April 2017
3. Kekerasan diduga direncnakan krn bkn kali prtama Novel diintimidasi, jk tangani ks Grand Corrption:e-KTP, Smlator SIM & krpsi penegak hkm
— Bambang Widjojanto (@sosmedbw) 11 April 2017
4. Novel bs Buta selamanya, akibat kekerasan berupa penyiraman air keras di mukanya. Inilah serangan balik para Koruptor atas penyidik KPK
— Bambang Widjojanto (@sosmedbw) 11 April 2017
5. Kekerasan pd Novel adl tikaman langsung atas upaya pemberantasan korupsi. Terjadi pembiaran kejahatan bila ks ini tdk bs diungkap tuntas
— Bambang Widjojanto (@sosmedbw) 11 April 2017
Penyerangan fisik terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi pada Selasa subuh sekira pukul 05.00, usai Novel menunaikan salat subuh berjamaah di masjid dekat kediamannya di Kelapa Gading Jakarta Utara.
Dari laporan awal, Novel diserang oleh dua orang yang mengenakan sepeda motor dan langsung menyiramkan air keras ke wajah Novel.
Akibat ini, wajah Novel mengalami luka bakar dan mengenai matanya. Sejauh ini, penyidik senior KPK tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. (ren)