Perempuan Australia Masuk Islam di Hadapan Zakir Naik

Wayan Indah Syarif, perempuan warga Australia, memeluk Islam dalam kuliah umum Zakir Naik di Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin, 10 April 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Kuliah umum Zakir Naik di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin, 10 April 2017, berlangsung menarik. Ulama asal India menjawab 12 pertanyaan peserta yang semua nonmuslim.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Leo, Apa Itu Microsleep?

Di antara 12 nonmuslim itu, delapan peserta menjadi mualaf atau memeluk agama Islam. Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, mereka umumnya beragama Kristen maupun Katolik.

Salah satu yang menarik perhatian peserta kuliah umum ialah mualaf asal Australia, Wayan Indah Syarif. Perempuan berusia 19 tahun itu mengaku yakin memeluk agama Islam setelah mendengarkan penjelasan Zakir Naik. 

Menyentuh! Kisah Mualaf Davina Karamoy, Pemeran Rani dalam Sinetron Ipar Adalah Maut

"Karena sudah dijawab pertanyaanku, yang selama ini saya penasaran," kata Wayan kepada VIVA.co.id usai kuliah umum Zakir Naik. 

Wayan bercerita, dia di Indonesia memegang paspor Australia sejak lima tahun lalu dengan status pelajar. Wayan kini kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Makassar. 

Kisah Mualaf Sensei Sugimoto, Masuk Islam Karena Cerita Tentang Akhirat Dalam Al-Quran

"Saya mulai mempelajari Islam sejak berada di Indonesia. Mungkin sudah lima tahun, saya penasaran dan saya terus mencari tahu," ujarnya. 

Ia mengatakan, sejumlah informasi tentang Islam mayoritas didapatkan dari cerita-cerita teman kuliahnya di Makassar. "Sebenarnya bukan belajar, tapi teman-teman yang jelaskan dan ceritakan," katanya. 

Ditanya mengapa sampai bisa mengikuti kuliah umum Zakir Naik, Wayan mengatakan untuk menemukan jawaban tepat tentang pertanyaannya mengenai peran Nabi Muhammad dalam Islam. 

"Beberapa hari yang lalu daftar online. Syukur bisa lolos. Niat sendiri saya datang, karena saya sering nonton dia (Zakir Naik) di YouTube," ujarnya. 

Wayan mengungkapkan, orangtuanya belum mengetahui dia sudah memeluk Islam. Ia mengaku siap menerima konsekuensi atas keputusannya menjadi mualaf tanpa persetujuan orangtua. 

"Kalau Bapak (agamanya) Kristen, kalau Ibu yang satu (agamanya) Hindu. Kalau Ibu Tiri (agamanya) Islam. Saya sudah siap. Sekarang ini yang terpenting belajar Alquran, itu dulu, itu yang paling penting sekarang," ujarnya. 

Mengenai keluarganya sekarang, Wayan enggan bercerita banyak dan hanya bersyukur bisa memeluk Islam. Dia sebelumnya bertanya kepada Zakir Naik tentang mengapa Nabi Muhammad bisa menjadi utusan Allah di dalam Islam. 

"Nabi Muhammad itu sudah ada nubuatnya dari semua kitab berbagai agama. Ulangan 18:18, Yesaya 29:12, Kidung Agung. Perjanjian baru, Injil Yohanes 14:16 dan lainnya," kata Zakir Naik menjawab pertanyaan Wayan.

"Di ayat-ayat tersebut, Yesus menunjukkan tentang Nabi Muhammad. Dan Quran adalah kitab terakhir dari Allah yang dikirim melalui Nabi Muhammad," Zakir menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya