Tertangkap di Lamongan, ZA Diduga Terlibat Teror Bom Thamrin
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Salah satu terduga teroris yang dibekuk Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat pagi 7 April 2017 diduga menjadi pemimpin dari aksi teror bom Thamrin.
Terduga teroris yang dimaksud yakni ZA (50 tahun). Bahkan, ZA juga diduga merupakan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) afiliasi ISIS.
"Bisa jadi dia (yang memimpin). Kalau lihat sepak terjangnya itu, dia sudah memiliki kemampuan lebih. Sudah berangkat ke Filipina," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, di Kantor Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat 7 April 2017.
ZA terindikasi yang membeli senjata para teroris Bom Thamrin. Sebanyak dua senjata di antaranya merupakan hasil pembelian ZA dari Filipina.
"Dua senpi itu dipakai saat peristiwa Bom Thamrin. Tiga lainnya masih dicari," ujarnya.
ZA bahkan disebut-sebut sempat ikut pelatihan militer di Filipina, namun, tak disebut kapan waktu keberangkatan ZA melakukan pelatihan di sana.
Untuk terduga teroris ZH, juga diduga pernah terlibat dalam mengambil senjata untuk terduga teroris Bom Thamrin bersama ZA. Hanya, ZH tak sampai ke Filipina seperti ZA.
"Terhadap ZH itu, dia bersama Anshori itu melakukan transaksi senjata. Dia ikut serta. Dia hanya tidak sampai ke Filipina. Dia hanya di Sangir, Sulawesi Utara," ujar Martinus.
Sebelumnya diberitakan, Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 membekuk tiga terduga teroris di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat pagi, 7 April 2017. Para terduga teroris itu langsung dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur. (one)