Asrama Haji di Makassar Ini Mirip Istana di Austria

Wisma Raodah, Asrama Haji Sudiang Makassar
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad Yasir/ Makassar

VIVA.co.id – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meresmikan tiga wisma, di kawasan Asrama Haji Sudiang, Makassar, Rabu, 5 April 2017. Masing-masing, wisma tersebut adalah Wisma Raodah, Wisma Zamzam dan Wisma Al Bir Ali.

36 Ribu Calon Jemaah Haji Jatim Siap Diberangkatkan

Uniknya, tampilan bangunan tiga wisma yang anggarannya mencapai Rp87 miliar itu mirip dengan Istana Schonbrunn di Wina, Austria. Tampak megah, mirip hotel berbintang, lengkap dengan fasilitas mewahnya.

"Jadi kita bersyukur bahwa kita punya SBSN (Surat Berharga Syariat Negara). Jadi, dengan SBSN itulah lalu kemudian sejumlah asrama haji kita bisa direnovasi, bisa dibangun, diperbaiki, diperindah lagi, dipercantik lagi," kata Lukman Hakim usai meresmikan tiga wisma itu di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Rabu, 5 April 2017.

Kemenag Siapkan Pelayanan di 13 Embarkasi dan Asrama Haji

Ia menuturkan, pembangunan dan renovasi wisma yang telah dimulai sejak tahun 2014 akan terus dilakukan di sejumlah daerah. Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada calon jemaah haji.

"Jadi target kita seluruh asrama haji yang ada di tanah air minimal kondisinya adalah seperti ini. Jadi, setiap kamar tidak boleh lebih dari empat orang, lalu juga berpendingin udara, lalu dilengkapi dengan televisi, lalu ada ruangan-ruangan untuk mereka bertemu dan sebagainya," ujarnya.

Mayor Teddy Semprot Gus Miftah karena Viral Hina Penjual Es, Korban Pelecehan Agus Buntung Bertambah

Ke depan, menurutnya, seluruh wisma yang berada di asrama haji se-Indonesia akan direnovasi dan dibentuk mirip dengan hotel berbintang tiga. Alasannya, agar jemaah haji dapat merasa nyaman, sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Jadi kita mau (wisma) mendekati persis yang akan mereka tempati ketika berada di Tanah Suci, baik di Mekkah baik di Madinah. Karena seluruh hotel yang kita sewa di sana, itu minimal harus hotel standar berbintang tiga, kurang lebih seperti inilah," bebernya.

"Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan bagi jamaah. Biar familiar dan nyaman. Kalau nyaman itu kan energinya tidak banyak terkuras, tapi kalau misalnya kepanasan, atau tidak nyaman itu kan tidak hanya fisik yang terganggu tapi secara psikis. Emosi pun juga orang bisa marah kalau tidak nyaman," jelasnya menambahkan.

Lukman menjelaskan, terkait anggaran pembangunan dan renovasi wisma se-Indonesia, masih bertumpu pada SBSN sebagai sumber pendanaan utama. Ia menyatakan, setiap tahunnya, anggaran untuk peningkatan fasilitas terus meningkat.

"Anggarannya saya tidak hapal, jumlahnya nanti tanyakan ke pak Dirjen. Jadi begini, kita secara bertahap misalnya tahun lalu sejak 2014, ada empat asrama haji, Medan, DKI (Jakarta), Balikpapan itu sekitar Rp196 miliar. Lalu kemudian tahun 2015, meningkat menjadi 200 (miliar) sekian, tahun 2016 meningkat lagi dan itu nanti silahkan tanya ke pak Dirjen persisnya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya