Anak Korban Longsor Ponorogo Tak Bisa Sekolah
- ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
VIVA.co.id – Kesedihan mendalam tak hanya dirasakan orang dewasa yang menjadi korban bencana longsor, di Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur. Puluhan anak-anak di pengungsian juga mengalami penderitaan yang sama.
Aktivitas anak-anak hanya bisa bertahan dan menunggu kabar baik di pengungsian bersama keluarga. Meskipun hari ini merupakan aktivitas reguler belajar di sekolah.
Semua perlengkapan sekolah, baik baju seragam, buku dan lainnya, ikut terkubur bersama rumah. Hal ini membuat anak-anak tidak bisa bersekolah.
Bahkan, saat bantuan datang ke posko pengungsian, anak-anak ini tampak berebut bantuan pakaian. Anak-anak terlihat berebut pakaian hanya sekadar mencari baju ganti yang seukuran. Harapan anak-anak dalam bantuan itu ada seragam sekolah.
"Tidak bisa sekolah karena buku dan seragam tertimbun longsor. Pengen sekolah lagi," kata salah seorang anak korban longsor bernama Nadia Safira di lokasi pengungsian, Rabu, 5 April 2017.
Menanggapi kejadian ini, para orang tua korban longsor hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa, karena harta benda yang dimiliki kini lenyap tertimbun longsor.
Saat ini, warga yang menjadi korban hanya berharap bantuan dari pemerintah dan para dermawan yang menyumbangkan bantuan. (ase)